Perang Rusia Ukraina

Rusia Protes Rencana AS Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina: Melewati Garis Merah

Keputusan Amerika Serikat kirim rudal jarak jauh ke Ukraina mendapat reaksi Rusia.

Editor: Heri Prihartono
dailymail.co.uk
Beberapa waktu lalu Rusia intens mengirim Rudal ke Ukraina 

TRIBUNJAMBI.COM - Keputusan Amerika Serikat kirim rudal jarak jauh ke Ukraina mendapat reaksi Rusia.

Rusia mengkhawatirkan rudal jarak jauh yang dikirim AS ke Ukraina.

Hal ini disampaikan Kementerian Luar Negeri Rusia terhadap rencana AS tersebut.

Pada hari Kamis (15/9/2022), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova menambahkan bahwa Rusia berhak untuk mempertahankan wilayahnya.

“Jika Washington memutuskan untuk memasok rudal jarak jauh ke Kyiv, maka itu akan melewati garis merah, dan akan menjadi pihak langsung dalam konflik,” kata Zakharova, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

Sebelumnya  pejabat AS mengatakan Ukraina telah berjanji untuk tidak menggunakan roket AS untuk menyerang Rusia sendiri.

Selama ini Ukraina menggunakan peluncur HIMARS juga dapat digunakan untuk menembakkan rudal taktis ATACMS jarak jauh.


 Ukraina  menerima sejumlah besar senjata dari AS dan sekutu Barat lainnya untuk membantunya melawan angkatan bersenjata Rusia yang dikirim ke Ukraina pada Februari.

Bantuan Amerika

 

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken Kamis (8/9/2022) mengumumkan bantuan militer besar baru senilai lebih dari 2 miliar dolar untuk Ukraina dan negara-negara Eropa lainnya yang terancam oleh Rusia, seperti laporan Associated Press.

Blinken mengatakan pemerintah AS akan memberikan $2 miliar dollar AS dalam bentuk pembiayaan militer asing jangka panjang ke Ukraina dan 18 tetangganya, termasuk anggota NATO dan mitra keamanan regional "yang paling berpotensi berisiko untuk agresi Rusia di masa depan."

Itu di atas paket persenjataan berat, amunisi, dan kendaraan lapis baja senilai $675 juta dollar AS untuk Ukraina saja yang diumumkan Menteri Pertahanan Llloyd Austin Kamis pagi dalam sebuah konferensi di Jerman.

Paket yang diumumkan Menhan AS itu termasuk howitzer, amunisi artileri, Humvee, ambulans lapis baja, sistem anti-tank dan banyak lagi.

Austin mengatakan "perang berada pada momen penting lainnya," dengan pasukan Ukraina memulai serangan balasan mereka di selatan negara itu.

Dia mengatakan "sekarang kita melihat keberhasilan nyata dari upaya bersama kita di medan perang."

"Wajah perang berubah dan begitu pula misi kelompok kontak ini," kata Austin pada pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina, yang dihadiri oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan menteri pertahanan Ukraina serta pejabat dari negara sekutu.

Kontribusi yang diumumkan hari Kamis membuat total bantuan AS ke Ukraina menjadi $15,2 miliar dollar AS sejak Biden menjabat.

Para pejabat AS mengatakan komitmen baru itu dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa dukungan Amerika Serikat untuk Ukraina dalam menghadapi serangan Rusia tidak tergoyahkan.

Pengumuman itu muncul ketika pertempuran antara Ukraina dan Rusia meningkat dalam beberapa hari terakhir, dengan pasukan Ukraina melakukan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai Rusia di selatan dan timur.

Penembakan terus berlanjut di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia Ukraina, yang terbesar di Eropa, dengan pihak-pihak yang bertikai saling menyalahkan lagi di tengah peringatan mengerikan dari pengawas atom PBB untuk penciptaan zona aman guna mencegah bencana.

Pada hari Rabu, (7/9/2022) Amerika Serikat menuduh Moskow menginterogasi, menahan, dan mendeportasi secara paksa ratusan ribu warga Ukraina ke Rusia.

Pejabat Rusia segera menolak klaim itu dan menyebutnya sebagai "khayalan" belaka.

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Baca juga: 440 Kuburan Massal Ditemukan, Ukraina Tuding Ulah Serangan Udara Tentara Rusia

Baca juga: Rusia Kalah Telak dari Ukraina, Putin Minta Dukungan China

Baca juga: Inggris Undang Rezim Kim Jong-un ke Pemakaman Ratu Elizabeth II, Presiden Rusia Iran Tak Diundang

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved