Agar Ketahanan Pangan Tetap Terjaga

Produksi beras Provinsi Jambi pada 2021 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sebesar 172,47 ribu ton, mengalami penurunan sebanyak 51,06 ribu t

Editor: Rahimin
Istimewa
Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2021 adalah Kabupaten Kerinci, Sungai Penuh, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. 

Agar Ketahanan Pangan Tetap Terjaga

(Penulis : Risma Hapsari, S.ST, M.Si. Statistisi Ahli Muda BPS Provinsi Jambi)

TRIBUNJAMBI.COM - Luas panen padi Provinsi Jambi pada 2021 diperkirakan sebesar 64,41 ribu hektar, mengalami penurunan sebanyak 20,36 ribu hektar atau 24,02 persen dibandingkan 2020 yang sebesar 84,77 ribu hektar.

Produksi padi Provinsi Jambi pada 2021 diperkirakan sebesar 298,15 ribu ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 88,26 ribu ton GKG atau 22,84 persen dibandingkan 2020 yang sebesar 386,41 ribu ton GKG.

Produksi beras Provinsi Jambi pada 2021 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sebesar 172,47 ribu ton, mengalami penurunan sebanyak 51,06 ribu ton atau 22,84 persen dibandingkan produksi beras di 2020 yang sebesar 223,53 ribu ton.

Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2021 adalah Kabupaten Kerinci, Sungai Penuh, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah ialah Kota Jambi, Kabupaten Sarolangun, dan Kabupaten Bungo.

Penurunan produksi padi terjadi di semua kabupaten/kota di Provinsi Jambi.

Penurunan terbesar pada 2021 terjadi di beberapa wilayah potensi penghasil padi seperti Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Merangin, dan Kabupaten Kerinci.

Kabupaten/kota dengan penurunan terkecil yaitu Kota Jambi, Tanjung Jabung Barat dan Tebo.

Tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari hingga April 2022 adalah Kabupaten Kerinci, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan Sungai Penuh.

Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama adalah Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, dan Kabupaten Muaro Jambi.

Potensi kenaikan produksi padi yang relatif besar pada Subround Januari–April 2022 dibandingkan Subround yang sama pada 2021 terjadi di Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, dan Kabupaten Merangin.

Sementara itu, potensi penurunan produksi padi pada Subround Januari–April 2022 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Tebo, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved