Harga BBM Naik

Waspada! Demo PA 212 Jangan Sampai Ditunggangi, Istana Berharap Demo Tolak Kenaikan BBM Kondusif

Unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak(BBM) kembali akan digelar Senin(12/9). Salah satunya akan dilakukan oleh Gerakan Nasional

Editor: Fifi Suryani
Tribunnews/Jeprima
Ilustrasi demonstrasi tolak kenaikan harga BBM. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak(BBM) kembali akan digelar Senin(12/9). Salah satunya akan dilakukan oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF-Ulama), Persaudaraan Alumni 212, dan Front Persaudaraan Islam (FPI) .

Unjuk rasa bertajuk aksi Bela Rakyat tersebut akan digelar di depan Istana Negara. Menanggapi hal tersebut Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan semoga kegiatan tersebut berjalan kondusif.

"Ya nanti kami koordinasikan. Semoga berjalan dengan baik dan kondusif untuk menyampaikan aspirasinya," kata Heru saat dihubungi Tribun, Minggu(11/9).

Sekretaris Majelis Syuro PA 212 Slamet Maarif membenarkan akan adanya rencana aksi tersebut. Saat dikonfirmasi via pesan singkat whatsapp Slamet mengirimkan selembar poster yang bertuliskan seruan 'Aksi 1209 AKBAR Aksi Bela Rakyat'.

Slamet menyatakan aksi penolakan kenaikan harga BBM itu rencananya akan diikuti oleh ribuan peserta. "Ribuan orang," kata Slamet saat dikonfirmasi Tribun.

Dalam poster yang dikirim tersebut, agenda aksi itu rencananya akan digelar sekitar pukul 13.00 WIB. Tercantum beberapa ormas Islam yang akan hadir dalam aksi tersebut yakni Front Persaudaraan Islam (FPI); GNPF Ulama, PA 212 serta beberapa ormas Islam lainnya.

Secara terpisah, tim advokat bela ulama sekaligus Kuasa Hukum Muhammad Rizieq Shihab, Aziz Yanuar juga mengkonfirmasi adanya aksi tersebut. "Insya Allah (aksi akan digelar besok)," singkat Aziz. Hanya saja Aziz tidak membeberkan secara detail mengenai mekanisme aksi yang akan digelar hari ini.

Dalam poster yang beredar disampaikan oleh Slamet itu, Koordinator Lapangan yang akan memimpin aksi yang Ustaz Very Koestanto. Di poster itu juga turut disampaikan tiga tuntutan yang akan disampaikan dalam aksi tersebut yakni, Turunkan harga BBM; Turunkan harga-harga; Tegakkan supremasi hukum.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta kepada PA 212 agar berhati-hati saat menggelar aksi unjuk rasa. Bisa saja kata Riza akan ada pihak yang menunggangi aksi menolak kenaikan harga BBM tersebut.

"Semua boleh saja menyampaikan aspirasinya, termasuk demo. Cuma di era sekarang sampaikan melalui jalur konstitusi yang ada, ke DPRD, ke DPR RI. Jangan sampai ada anarkis, jangan sampai ditunggangi, diboncengi," kata Riza.

Riza menjelaskan semestinya aksi unjuk rasa tidak harus dilakukan di jalanan dengan mengundang banyak massa. Di era digital seperti sekarang ini lebih baik lakukan melalui media sosial.

"Di era digital nggak mesti banyak-banyakan orang, silakan sampaikan melalui medsos," ujarnya.

 

 

 

Sumber: Tribunnews
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved