Renungan Harian Kristen - Menjadi Kuat dalam Kelemahan

Renungan Harian Kristen - Menjadi Kuat dalam Kelemahan

Bacaan ayat: 2 Korintus 12:10 (TB) Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

Oleh Pdt Feri Nugroho

"Anda adalah apa yang anda pikirkan." Ungkapan ini hendak memberitahukan bahwa siapa kita bergantung pada apa yang kita pikirkan. Beberapa orang tidak percaya diri karena berfikir bahwa ia tidak mampu. Ketidakmampuannya melihat potensi diri menyebabkannya sulit untuk menghargai diri.

Penilaian negatif orang lain membuatnya terbawa arus perasaan tidak berharga. Konteks dimana ia tinggal semakin memperburuk dengan nilai-nilai tertentu yang harus dipenuhi agar diterima oleh orang lain.

Terciptalah pikiran bahwa dia tidak berharga jika tidk memenuhi standar.

Akhirnya ia tampil dengan gemetar, perut mulas dan cibiran orang yang bergumam, 'Ia tidak percaya diri!?'.
Cobalah hening sejenak untuk melihat sekitar.

Beberapa orang berkebutuhan khusus ketika lahir tanpa tangan, tanpa kaki; namun memjadi motifator handal dalam berbicara.

Beberapa yang lain seakan tersingkir dari pergaulan, namun usaha dan kerja kerasnya pada akhirnya membuatnya menjadi orang yang berhasil.

Dan masih banyak lagi cerita inspiratif lainnya, yang seharusnya cukup untuk membuat kita mulai menghargai diri dengan baik.

Orang sehebat Paulus pun ternyata harus menderita. Ia menjadi narapidana karena imannya.

Penganiayaan dan penindasan harus dia alami. Ancaman kematian bisa datang setiap saat. Bahkan secara fisik ia mengalami 'duri dalam daging', suatu penyakit yang membuatnya menderita.

Ia yang telah menyerahkan hidupnya untuk menjadi Pemberita Injil, ternyata masih harus sakit!

Tidak sanggupkah Allah menolong sehingga ia tidak perlu mengalami penderitaan?