Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Ucapan Ferdy Sambo ke Bharada E Sebelum Menembak Brigadir J: Ibu Dilecehkan, Kamu yang Bisa Menembak
Sesaat sebelum menembak Brigadir J, Ferdy Sambo membisikkan "‘Ibu (Putri Candrawathi) dilecehkan, kamu yang bisa menembak (Brigadir J)".
TRIBUNJAMBI.COM - Terungkap ucapan terakhir Irjen Ferdy Sambo ke Bharada E sebelum menembak Brigadir J alias Brigadir Yosua.
Sesaat sebelum menembak Brigadir J, Ferdy Sambo membisikkan "‘Ibu (Putri Candrawathi) dilecehkan, kamu yang bisa menembak (Brigadir J)".
Fakta ini diungkap pengacara Bharada E, Ronny Talapessy saat menjadi narasumber di acara Dua Sisi TV One, pada Sabtu (3/9/2022).

Awalnya, Ronny Talapessy menjelaskan Bharada E diperintah untuk mengisi peluru pistol yang akan dipakai untuk menembak Brigadir J.
Menurut Ronny Talapessy, Bharada E merupakan ajudan yang terakhir dipanggil Ferdy Sambo.
“Klien saya itu dipanggil terakhir. Kemudian diserahkan kotak magasin untuk diisi. Dalam posisi itu kan ada perintah,” katanya dikutip dari Dua Sisi di YouTube tvOne.
Dijelaskan Ronny Talapessy, Ferdy Sambo sempat membisikkan sesuatu ke Bharada E.
Baca juga: Ditelpon Ferdy Sambo, Satu Ketakutan Hotman Paris Jika Jadi Pengacara Suami Putri Candrawathi: Takut
Baca juga: Putri Candrawathi Pernah Telepon Ibu Brigadir J, Sekarang Ditagih Janjinya
Sambil memberikan peluru untuk diisi dalam pistol, Ferdy Sambo mengatakan kepada Bharada E jika istrinya, Putri Candrawathi dilecehkan Brigadir J di Magelang.
“Perintahnya ‘Ibu (Putri Candrawathi) dilecehkan, kamu yang bisa menembak (Brigadir J)’, ujar Ronny.
Lebih lanjut, dia juga mengatakan alasan Bharada E tidak bisa menolak perintah Ferdy Sambo ketika tersangka lain yaitu Bripka RR dapat menolaknya.
Ronny menyebut faktor psikologis dan status Bharada E yang baru saja bekerja dengan Ferdy Sambo menjadi penyebabnya.
“Jadi ketika dia menerima perintah itu, dia tidak bisa menolak karena ada background psikologis. Kedua, Bharada E ini kerjanya baru enam bulan jalan. Jadi sangat baru dan pangkat paling rendah,” jelasnya.
Sementara pada rekontruksi pembunuhan Brigadir J yang digelar pada Selasa 30 Agustus 2022 di rumah pribadi dan rumah dinas Ferdy Sambo, suami Purei Candrawathi itu mengaku hanya memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J.
Irjen Ferdy Sambo menyangkal jika dia ikut menembak Brigadir J.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.
“Misalnya Richard mengatakan bukan hanya dia yang menembak, tapi juga FS (Ferdy Sambo) kan gitu.”
Baca juga: Wawancara Ekslusif Serli Napitu, Pencipta Lagu untuk Brigadir Yosua
“Sementara yang satu lagi (Ferdy Sambo, ‘nggak saya cuma menyuruh dia,’ itu kan perbedaan yang sbustantif,” katanya dikutip dari YouTube Kompas TV.
Damanik pun mengatakan apabila sangkalan Ferdy Sambo itu tidak terbukti ketika sidang di pengadilan maka akan semakin memperberat hukuman bagi mantan Kadiv Propam Polri tersebut.
“Paling signifikan pada hari kejadian siapa yang merencanakan kalau memang 340 pasal yang digunakan, siapa yang mengeksekusi.”
“Sekarang selisihnya kan masalah cuma yang satu mengakui dua orang (membunuh Brigadir J -red), satu lagi mengakui satu orang,” tuturnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terkuak 'Bisikan Maut' Ferdy Sambo, Bharada E Tak Berkutik Isi Peluru Pistol Lalu Tembak Brigadir J,
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Soroti Keputusan Kenaikan BBM, Raden Fauzi Sebut Ekonomi Masyarakat Belum Stabil
Baca juga: Ditelpon Ferdy Sambo, Satu Ketakutan Hotman Paris Jika Jadi Pengacara Suami Putri Candrawathi: Takut
Baca juga: Ferdy Sambo Tak Akui Tembak Brigadir J, Komnas HAM Sebut Penembak 3 Orang