HIVAIDS
Data Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Terdata 2.284 Orang Penderita HIV di Daerah Ini
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi meminta masyarakat tidak mendiskriminasikan penderita HIV/AIDS.
Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Eva Susanti meminta masyarakat tidak mendiskriminasi penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Berdasarkan estimasi Kementerian Kesehatan RI, kasus HIV/AIDS (ODHA) di Provinsi Jambi tercatat sebanyak 3.741 kasus.
Namun karena orang yang beresiko dengan penyakit ini, banyak yang tidak memeriksa ke puskesmas atau layanan kesehatan lainnya, sehingga yang terdata hanya 2.284 HIV dan 814 AIDS kasus yang masih terdeteksi.
Hal tersebut berarti masih ada 1.376 kasus HIV/AIDS yang belum ditemukan di Provinsi Jambi berdasarkan estimasi kemenkes.
Eva menjelaskan mengapa belum ditemukannya pengidap penyakit menular tersebut di Provinsi Jambi.
Baca juga: Dinkes Sarolangun Ingatkan Seks Menyimpang Berpotensi Terjangkit HIV
"Kalau kita estimasikan pengidap penyakit itu kemungkinan ada 3.741, tetapi karena orang yang beresiko tadi banyak yang tidak berani, tidak jujur dan tidak hebat tadi makanya baru itu yang kita temukan," ungkapnya.
Hal itu berarti masih banyak masyarakat yang tidak mau diperiksa, atau pengidapnya berusaha menutupi.
"Nah kemudian kita juga masih ada 1.994 yang masih hidup, kemudian 290 yang sudah meninggal. ODHA yang pernah mulai ART ada 1.511 tapi 1.293 yang mulai ART dan masih hidup ada 218 juga yang meninggal," terangnya.
Dia menjelaskan obatnya sampai sekarang belum ada.
"Berdasarkan estimasi daei Kementerian Kesehatan itu Provinsi Jambi itu kemungkinan ada 3.741. Walaupun estimasi ini kan belum tentu benar, tetapi seandainya masyarakat yang beresiko mau mengecek, mudah-mudahan ini kan akan kita bantu mendapatkan pengobatan atau tata laksana yang lebih baik," jelas Eva Susanti, Rabu (31/8).
Eva berharap masyarakat tidak mendiskriminasi pengidap penyakit HIV/AIDS.
Baca juga: Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Mencatat Ribuan Kasus HIV/AIDS dari 2010-2022
Menurutnya hal tersebut mengakibatkan munculnya rasa takut dan rasa malu orang berperilaku beresiko untuk melakukan pengecekan terhadap penyakit tersebut.
"Kita juga mengharapkan seluruh masyarakat tidak mendiskriminasi orang dengan HIV/AIDS. Karena kadang-kadang itu yang membuat tadi yang tidak mau periksa itu. Jadi kita semua masyarakat kita harapkan tidak ada lagi diskriminasi," pungkas Eva.
(Catatan Redaksi: Berita ini telah mengalami perubahan judul. Kami mohon maaf untuk semua pembaca dan narasumber)
Baca berita Tribunjambi.com di Google News