Cerita Hidup Bungsu Sanyoto, 11 Tahun Jualan Mie Tek-tek di Jambi, Kini Punya Warung Nasi Goreng
Bungsu Sanyoto terlihat sumringah ketika Tribunjambi.com mengunjungi warungnya yang berlokasi di sebelah Transmart, Kota Jambi.
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Bungsu Sanyoto terlihat sumringah ketika Tribunjambi.com mengunjungi warungnya yang berlokasi di sebelah Transmart, di Jalan Jendral Sudirman The Hok, Kota Jambi.
"Akhirnya datang juga," ujarnya.
Bungsu sendiri terlihat senang minat kedatangan kami. Saat dia masih berjualan mie tek-tek dipikul kami telah menjadi pelanggan setianya.
Bungsu menceritakan semenjak mie tek-tek pikul sudah mulai ditinggalkan pembeli pendapatannya mulai menurun.
"Melihat penjualan sudah tidak lancar lagi dan saran beberapa teman akhirnya saya membuka warung ini," katanya.
Baca juga: Kuliner Malam Mie Tek-tek Kembang Joyo Jambi Tidak Kalah dengan Menu Hotel
Lebih lanjut Bungsu menceritakan menurutnya pembeli mie tek-teknya buka karena kurangnya minat masyarakat mengkonsumsi mie, namun lebih bergesernya kebiasaan masyarakat.
Dimana aktifitas ngumpul bareng di malam hari sudah mulai berkurang sering makin boomingnya smart phone.
Selain itu, bisnis cafe dan coffee shops makin menjamur.
"Orang-orang lebih senang nongkrong di cafe dan coffee shops dari pada di kampung," katanya
Bungsu Sanyoto sendiri telah berjualan mie tek-tek sejak 2011.
Kala itu dia berjalan mie tek-tek pikul dengan daerah edar di sekitaran the Hok.
Bungsu Sanyoto menceritakan di awal berjualan mie tek-tek dulu satu porsinya hanya Rp 1.500.
"Kalau sekarang sudah Rp 10 ribu," ujarnya.
Baca juga: 29 Tahun Rasa Mie Tek-Tek Tarmin Tak Berubah
Berjualan secara di pikul dilakukannya hingga 2017, setelah itu dia membuka warung jajanan malam yang lokasinya berada di sebelah Transmart.
Pada saat membuka warung, Bungsu Sanyoto sempat mengalami penurunan omset, bahkan nyaris tidak ada yang beli sama sekali.