Sejarah Panjat Pinang di Jaman Hindia Belanda, Jadi Perlombaan Favorit di HUT ke-77 RI

TRIBUNJAMBI.COM - Memeriahkan HUT ke-77 RI ada berbagai macam perlombaan di antaranya panjat pinang.

Setiap perayaan HUT RI perlombaan panjat pinang selalu digelar di seluruh Indonesia.

Berikut sejarah panjat pinang dikutip dari Wikipedia dan berbagai sumber.

Panjat pinang rupanya sudah ada sejak jaman Hindia Belanda.

Panjat pinang cukup seru dan unik karena peserta harus memanjat pohon pinang (atau pohon lainnya) yang sudah dikuliti dan diberi cairan pelicin seperti oli.

Hadiah dari televisi hingga sepeda digantung di atasnya, siapa yang bisa memanjat hingga atas akan mendapat hadiah itu.

Bukan perkara mudah sebab pinang yang licin dan peserta yang tak kuat menanggung beban peserta lain akan membuat sulit untuk mencapai puncak.

 Perlombaan ini merupakan satu di antara lomba tradisional yang populer pada perayaan hari kemerdekaan Indonesia.

Sejarahnya Lomba panjat pinang diadakan oleh orang Belanda jika sedang mengadakan acara besar seperti hajatan, pernikahan, dan lain-lain.

Warga pribumi yang jadi peserta panjat pinang itu.

Prosesi panjat pinang juga sudah terkenal di Fujian, Guangdong dan Taiwan berkaitan dengan perayaan Festival Hantu.

Di masa Dinasti Qing, permainan panjat pinang ini pernah dilarang pemerintah karena sering timbul korban jiwa.

Panjat pinang masih dijadikan satu permainan tradisi di berbagai lokasi di Taiwan.

Di Taiwan permainan lebih kurang sama, dilakukan beregu, dengan banyak hadiah digantungkan di atas. Namun bedanya tinggi yang harus dipanjat 3-4 tingkat bangunan gedung.

Artikel ini diolah dari Google News

Baca juga: Pemkab Batanghari Tak Menggelar Pawai Saat HUT Kemerdekaan RI 77, Hanya Panjat Pinang dan Upacara

Baca juga: Nantikan Semarak Hari Kemerdekaan RI ke-77 di Batanghari, Akan Ada 45 Batang untuk Panjat Pinang

Baca juga: VIDEO Replika Pohon Panjat Pinang Dari Knalpot Buatan Satlantas Polresta Jambi