Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Pasca Tewasnya Brigadir Yosua, Putri Candrawathi Masih Menangis, Ketua RT: Kita Susah Komunikasi
Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo masih kerap menangis meski kasus kematian Brigadir Yosua telah sebulan berlalu.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo masih kerap menangis meski kasus kematian Brigadir Yosua telah sebulan berlalu.
Pasca tewasnya Brigadir Yosua, Putri Candrawathi masih terpantau menangis oleh warga setempat di kediamannya.
Hal ini diceritakan Yosef Ketua Rukun Tetangga (RT) RT 07 RW 02 Jalan Saguling, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Yosef mengaku menyaksikan Putri Candrawathi menangis di rumahnya pada Rabu (10/8/2022) lalu.
Kala itu Yosef mendampingi penyidik dari Mabes Polri menggeledah rumah pribadi Putri Candrawathi.
"Iya dia menangis terus di kamar, susah kita berkomunikasi," kata Ketua Yosef.
Belum diketahui motif dari Putri Candrawathi menangis.
Hal senada disampaikan Arman Hanis selaku kuasa hukum.
"Tiap saya ajak ngomong diam, nangis, pandangan matanya kosong kayak ketakutan. Jadi saya enggak bisa komunikasi langsung," kata Arman Hanis kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (4/8/2022) lalu
Laporan Pelecehan Seksual Dihentikan
Kasus dugaan pelecehan seksual dilaporkan yang dilaporkan Putri Candrawathi terhadap Brigadir Yosua dihentikan Bareskrim Polri.
LPSK atau Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban berpeluang peluang menolak permohonan perlindungan diajukan istri Irjen Ferdy Sambo tersebut.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua LPSK Susilaningtias.
"Bisa jadi permohonannya berpeluang untuk kami tolak. Perlu rapat pimpinan LPSK untuk membahas keputusan," kata Susilaningtias saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Sabtu (13/8/2022).
Keputusan Bareskrim Polri tersebut akan jadi bahan pertimbangan tujuh pimpinan LPSK dalam menentukan apakah menolak atau menerima permohonan."Tetep kita telaah dan harus diputuskan permohonannya. Soal penghentian itu juga menjadi pertimbangan dalam kami memutuskan permohonan perlindungannya," ujarnya.
Sebelumnya Polisi menghentikan penyidikan kasus dugaan pelecehan seksual dengan terlapor Brigadir Yosua Hutabarat.
Kasus dugaan percobaan pembunuhan pada istri Ferdy Sambo dengan terlapor Brigadir Yosua juga turut dihentikan.
Kedua kasus ini dilaporkan oleh Putri Chandrawati, istri Ferdy Sambo, pada Juli 2022 lalu.
Pengumuman penghentikan penyidikan dua kasus ini diumumkan oleh Brigjen Andi Rian, Jumat (12/8/2022) malam.
"Berdasarkan hasil gelar perkara tadi sore, kedua perkara ini kita hentikan penyidikannya, karena tidak ditemukan peristiwa pidana. Bukan merupakan peristiwa pidana," ungkap Brigjen Andi Rian.
Dia bilang, dengan terungkapnya laporan polisi yang dtangani Bareskrim dengan korban Brigadir Yosua, maka dengan sendirinya sudah menjawab fakta bahwa dua laporan dengan terlapor Yosua sebenarnya tidak ada.
Brigjen Andi Rian mengungkapkan, penghentian penyidikan dua laporan yang disampaikan Putri Chandrawati itu juga didasari tidak adanya bukti yang cukup.
"Tidak ada keteranga saksi-saksi dan bukti-bukti. Tidak ada," ucapnya dengan tegas.
Pada kisah yang diungkapkan polisi di awal kasus ini, Brigadir Yosua tewas dalam baku tembak setelah melakukan pelecehan seksual pada istri Kadiv Propam.
Disebutkan juga bahwa Yosua saat itu mengancam Putri dengan menggunakan senjata api, di rumah dinas yang terletak di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
(Tribunnews/Tribunjakarta.com)
Baca juga: Ayah Brigadir Yosua Bersyukur Bareskrim Polri Hentikan Kasus Pelecehan Seksual Putri Candrawathi
Baca juga: Putri Candrawathi Tak Diizinkan Bertemu Irjen Ferdy Sambo: Saya Percaya dan Tulus Mencintai
Baca juga: Daftar Kebohongan Ferdy Sambo di Kasus Tewasnya Brigadir J, Dimana Rekaman CCTV yang Diambil Sambo?