Dosen PIAUD UIN Jambi Memberi Materi Parenting di Sekolah Islam Terpadu Fania Salsabila Barokah
Parenting sebagai sebuah pola pengasuhan dan merupakan singkatan teknik-teknik dasar pengasuhan anak bersifat holistik, sederhana, dan praktis.
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Teguh Suprayitno
2. Permissive
Dimana sikap orang tua seperti, sikap “acceptancenya”nya tinggi, namun kontrolnya rendah, Memberi kebebasan kepada anak untuk menyatakan dorongan atau keinginannya.
Dengan gaya pengasuhan seperti ini, anak cenderung menjadi bersikap impulsive dan agresif, suka memberontak, Kurang merasa memiliki rasa percaya diri dan pengendalian diri, suka mendominasi, tidak jelas arah hidupnya dan Prestasinya rendah.
3. Authoritative
Pola ini menunjukkan perilaku orang tua terhadap anak, seperti Sikap “acceptance” dan kontrolnya tinggi
Bersikap responsive terhadap kebutuhan anak.
Mendorong anak untuk menyatakan pendapat atau pertanyaan. Memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan yang baik dan yang buruk.
Dengan perlakuan seperti ini, anak akan menjadi bersikap sahabat, memiliki rasa percaya diri, mampu mengendalikan diri (self control), bersikap sopan, mau bekerjasama, memiliki rasa ingin tahunya yang tinggi, mempunyai tujuan atau arah hidup yang jelas dan berorientasi terhadap prestasi.
Jadi menurut Ridwan, kita perlu hati-hati dalam menerapkan perlakuan terhadap anak apalagi anak akan mudah pula meniru perilaku yang kita perlihatkan.
Sebagai orang tua dan guru bagi anak, kita perlu menerapkan sebuah aturan disiplin. Disiplin itu ketika anak bisa mengembangkan rasa tanggung jawab kepada dirinya serta membuat pilihan yang tepat.
Untuk dapat mencapai tahap disiplin, anak perlu memulai bersikap tanggung jawab mulai dari hal yang sederhana. Tanggung jawab berarti anak memiliki kewajiban terhadap seluruh aspek kehidupan yaitu terhadap bakat, potensi, perasaan, pemikiran, tindakan, dan kebebasannya.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Penyakit Kejiwaan OCD Bersama Psikolog Jambi
Tanggung jawab ini bukan merupakan hasil dari kematangan, namun sesuatu yang anak pelajari.
Sedangkan untuk dapat mendisiplinkan anak ada beberapa syarat dengan mengkedepankan enam prinsip utama, yaitu :
1. Setiap anak berbeda
Setiap orang memberikan respon yang berbeda terhadap disiplin yang orang tua coba terapkan.
2. Harapan orang tua menentukan penampilan dari anak. Sesuatu yang selalu kita lihat adalah anak melakukan persis apa yang diharapkan, terlepas dari apakah hal tersebut diucapkan atau tidak.
3. Contoh adalah guru yang terbaik. Menerapkan disiplin adalah contoh dari orang tuanya. Kita tidak dapat mengharapkan seorang anak akan memiliki kamar yang rapi jika ia melihat keadaan dapur rumahnya yang berantakan.
4. Konsistensi merupakan hal yang penting. Hal yang paling sulit menerapkan disiplin adalah konsistensi.