Delapan Hotspot Terpantau Hingga Juli 2022, Status Karhutla di Tanjabtim Naik Jadi Siaga

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Sepanjang tahun 2022, sebanyak 8 hotspot dan dua kasus karhutla terjadi di Tanjabtim.

Terjadi karhutla, luasan yang terbakar tidak mencapai 2 hektare dan merupakan area lahan tidur.

BPBD kabupaten Tanjung Jabung timur memetakan sepanjang tahun 2022 pada semester pertama, terdapat delapan hotspot yang tersebar hampir merata di seluruh wilayah kabupaten Tanjung Jabung timur.

Munculnya hotspot itu diindikasikan dari adanya api yang bersumber dari perusahaan gas, pembakaran arang hingga api dari pabrik sawit.

"Selain ditemukan titik hotspot, tercatat sudah dua kasus karhutla terjadi, kasus pertama di sungai sayang kecamatan Sadu pada bulan Februari dan di kecamatan Kuala Jambi di bulan April," kata Indra S Gunawan Kabid kedaruratan dan logistik BPBD Tanjung Jabung Timur, Kamis (21/7/2022).

Dia mengatakan, jumlah luasan lahan dari dua kasus Karhutla yang terjadi tidak sampai dua hektare. Hal ini dikarenakan, pihak BPBD bersama TNI polri langsung sigap melakukan pemadaman sehingga tidak terjadi perluasan wilayah.

Lanjutnya, untuk mengantisipasi sebaran titik api yang semakin banyak, pemerintah kabupaten Tanjung Jabung timur menetapkan status Siaga Karhutla sejak Juli 2022 hingga Oktober 2022 mendatang.

"Empat pos komando di tingkat desa telah disiapkan dengan melibatkan perangkat desa dan instansi terkait," ujarnya.

Pihaknya akan memantau titik api, sehingga ketika ada lahan yang terbakar dapat dicegah lebih dini, masyarakat juga diminta untuk tidak membuka lahan secara dibakar karena terdapat sanksi yang menunggu.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Tonton Video Polisi Asal Jambi Tewas Ditembak di Jakarta, Kondisinya Tragis

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Taat dan Dilindungi Tuhan

Baca juga: Taman Remaja Kota Jambi Jadi Spot Lengkap Bertamasya

Baca juga: DPRD Provinsi Jambi Serahkan ke Eksekutif Soal Penetapan Lokasi Pembangunan Stadion Center