Brigadir Yosua Tewas Ditembak

Tiga Koper Dibawa dari Rumah Irjen Sambo, Tak Dengar Suara Tembakan Saat Peristiwa Brigadir J

Kediamanan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo kembali didatangi oleh Tim Inafis Polres

Editor: Fifi Suryani
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Polisi kembali menggelar olah TKP di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo terkait baku tembak antar ajudannya yakni Bharada E dan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J hingga tewas, Rabu (13/7/2022). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Kediamanan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo kembali didatangi oleh Tim Inafis Polres Jakarta Selatan, pada Kamis (14/7) pagi.

Tentu, kedatangan tersebut guna menindaklanjuti dan menidentifikasi soal tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang ditembak mati oleh Bharada E di kediaman Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7) lalu.

Berdasarkan pengamatan tribun network di lokasi, sejumlah tim Inafis beserta sejumlah anggota Polisi terlihat keluar masuk ke kediaman Ferdy Sambo. Mereka juga terlihat membawa sejumlah koper saat masuk ke dalam rumah. Berdasarkan pengamatan juga, di dalam teras halaman belakang rumah tersebut terdapat garis polisi atau police line yang dipasang.

Padahal, sebelumnya garis polisi sempat dipasang di sekitar rumah. Namun, dicopot oleh pihak kepolisian.Awak media pun tak diperkenankan untuk mendekat ke arah pintu masuk yang terdapat garis polisi. Tak hanya itu, awak media juga tak diperkenankan untuk mengambil gambar berupa foto maupun video.

Awak media diminta tak mendekat dan hanya bisa memantau situasi rumah tersebut dari jarak 30 meter.Di lokasi rumah kejadian penembakan, terdapat sejumlah housing kamera CCTV di pintu masuk, halaman samping dan teras belakang rumah.

Adapun, satu buat CCTV terlihat terpasang di lapangan yang mengarah ke depan jalan rumah Ferdy Sambo atau pintu keluar masuk.Pos keamanan di Komplek Polri tersebut kini diduduki oleh petugas kepolisian berseragam dan sejumlah orang berpakaian bebas. Petugas keamanan pun hanya terlihat berkeliling di sekitaran komplek sambil sesekali memantau kondisi sekitaran kompleks.

Sekira pukul 11.50 WIB, petugas Inafis pun keluar dari kediamanan Ferdy Sambo. Mereka membawa sejumlah perlengkapan identifikasi. Ada tiga buah koper yang dibawa keluar rumah. Dua koper berwarna hitam dan satu berwarna orange.Tribun network juga sempat mendapati kembali kediaman Ketua RT 05 RW 01 Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto untuk menggali keterangan lebih lanjut soal peristiwa penembakan Brigadir J.

Namun, saat tiba di rumah Seno, awak tribun network sempat disambut oleh pemilik rumah. Kali ini, perempuan yang mengenakan pakaian daster itu pun menyampaikan bahwa Seno Sukarto tak dapat ditemui.

"Mohon maaf..mohon maaf," ucap perempuan tersebut sambil melipat tangannya.

Padahal, pada Rabu (13/6), Seno sempat menemui awak media dan bercerita soal peristiwa Brigadir K pada Jumat lalu. Seno bahkan mengaku geram tidak ada yang melapor saat kejadian baku tembak terjadi. Padahal, dirinya merupakan purnawirawan Polisi yang pernah bertugas sebagai mantan Kapolda Sumatera Utara dan Kapolda Aceh.

Tak hanya itu, Seno menyebut bahwa pihak kepolisian juga kerap memerintah sekuriti tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan pengurus RT termasuk Ketua RT."Jadi saya memang tersinggung juga dalam hal ini.

Sama sekali nggak ada laporan, nggak ada ini, merintahkan satpam seenaknya saja. Kenapa tidak memberi tahu saya sebagai ketua RT," ucap Seno.

Seno bahkan menerangkan dirinya baru mengetahui ada insiden baku tembak yang terjadi pada Jumat (8/7) itu pada Senin (11/7) melalui Youtube.

Tak Dengar Suara 'Door'

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved