Dubes Ukraina untuk Indonesia Sambangi Markas Tribun Network; Kunjungan Jokowi Beri Kedamaian
Jantung kota Ukraina dihujani puluhan missile setiap harinya sehingga menghancurkan fasilitas publik.Namun serangan dari militer Rusia mendadak
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Jantung kota Ukraina dihujani puluhan missile setiap harinya sehingga menghancurkan fasilitas publik.Namun serangan dari militer Rusia mendadak terhenti di tengah kedatangan Presiden Joko Widodo selama satu hari.Hal tersebut diceritakan Duta Besar Ukraina untuk Republik Indonesia Vasyl Hamianin di kantor Tribun Network di Palmerah, Jakarta Pusat, Senin (13/7).
"Kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina memberikan kedamaian karena sudah 3.000 rudal mendarat di Ukraina sejak Februari 2022," kata Hamianin
Menurutnya, kedatangan Presiden Jokowi ke Kiev merupakan sejarah dan terobosan agar pemerintah Moskow menahan serangan militer.
Setelah Presiden Jokowi meninggalkan Kiev Ukraina, mereka kembali mengirimkan puluhan rudal.
"Itu sikap tidak hormat yang ditunjukkan kepada kami dengan meluncurkan 40 sampai 50 missile," ungkap Hamianin.
Pihaknya berharap Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bergerak lebih melakukan upaya perdamaian.
DIa menilai perlunya dukungan dari banyak negara yang meminta agar perang ini segera dihentikan.
"Semoga juga ada lebih banyak organisasi di dunia ini yang tergerak menyelesaikan agresi militer Rusia," imbuhnya.
Dubes Ukraina menyebut kunjungan Presiden Jokowi merupakan contoh awal yang baik untuk seluruh dunia.
Menurutnya, penting bagi seluruh negara mengambil tindakan bahwa perang tidak bisa dibenarkan.
"Ini contoh awal untuk seluruh dunia berkaitan dengan apa yang harus dilakukan, kita tidak bisa mengedepankan perang, kita harus akhiri perang yang tidak bisa langsung dihentikan saat ini juga," ucapnya.
Propaganda Kebohongan
Pesan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada Presiden Rusia Vladimir yang disampaikan melalui Presiden Indonesia Jokowi menuai kontroversi.
Debes Ukraina memandang pemerintah Rusia di Kremlin sengaja membuat propaganda kebohongan.
"Saya ingin katakan apapun yang dikatakan oleh Kremlin adalah selalu suatu kebohongan, mereka tidak pernah berbicara kebenaran," kata Hamianin.