Brigadir Yosua Tewas Ditembak
PENEMBAKAN BRIGADIR J, Ternyata Yosua Hutabarat Sniper Khusus, Keluarga Heran Kronologi Versi Polisi
Ternyata Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat seorang sniper khusus, biasanya ditempatkan di lokasi rawan, lulus Brimob lulus pada tahun 2012
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ternyata Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat seorang sniper khusus, biasanya ditempatkan di lokasi rawan. Dia mengikuti pendidikan Brimob lulus pada tahun 2012.
Polisi menyebut Brigadir Yosua atau Brigadir J tewas dalam baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam, saat berhadapan dengan Bharada E, Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.
Keterangan Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, pada baku tembak itu, Brigadir Yosua Hutabarat melepaskan 7 kali tembakan, dan tidak sekalipun mengenai E, atau akurasi 0 persen.
Sementara Bharada E melepaskan 5 tembakan, dan bersarang empat peluru, atau akurasi tembakan mencapai 80 persen.
Keterangan yang disampaikan Humas Polri ini dirasa aneh oleh keluarga Brigadir Yosua, melihat latar belakang Brigadir J serta kemampuannya.
"Kawan-kawannya juga bilang kalau dia (Yosua) ini sniper yang khusus ditempatkan di titik rawan," ungkap Samual pada wawancara di rumahnya, di Sungai Bahar, Provinsi Jambi, Selasa (12/7/202).
Menurutnya, ada kejanggalan dalam kronologi yang disampaikan tersebut.
Apalagi dengan pernyataan bahwa anaknya yang lebih dulu menembak ke arah Bharada E.
"Logikanya, kalau jarak dekat, kok bisa tidak kena tembakan anak saya," kata Samuel Hutabarat.
Kini mereka juga heran, karena tiga HP milik anaknya itu belum juga diketahui keberadaannya.
"Mereka bilang tidak menemukan HP anak saya," jelasnya.
Minta Rekaman CCTV Dibuka
Samuel Hutabarat sadar anaknya bernama Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang sudah tewas ditembak, tak mungkin hidup lagi di dunia ini.
Polisi menyebut Brigadir J atau Yosua Hutabarat ditembak berawal dari pelecehan dan penodongan senjata kepada istri Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.
Peristiwa itu disusul dengan baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E.
