Kesehatan
Sering Makan Ayam Broiler Picu Kanker, Pedagang Warteg Ingin Ikan Gantikan Ayam Broiler
Ayam ras pedaging (broiler) memiliki tingkat lemak yang tinggi, jika dibanding dengan ayam kampung. Ayam broiler disebut-sebut dapat memicu
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Ayam ras pedaging (broiler) memiliki tingkat lemak yang tinggi, jika dibanding dengan ayam kampung. Ayam broiler disebut-sebut dapat memicu mutasi sel yang menyebabkan kanker di tubuh manusia.
Hal tersebut disampaikan oleh Dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (kanker) Prof Zubairi Djoerban. Merespon itu, Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, belum ada penurunan pembeli ayam di warteg.
Hanya saja, menurut Mukroni, pemerintah sebaiknya fokus mengkampanyekan gemar makan ikan. Sebab, produksi dalam negeri melimpah.
"Sebenarnya Kowantara ingin program gemar makan ikan dengan produksi dalam negeri melimpah dan itu dulu sangat intens digalakan oleh Menteri Bu Susi, sekarang kelihatannya mandul," ujar Mukroni melalui keterangannya, Rabu (6/7).
Sebab, lanjut dia, dengan adanya isu makan ayam broiler dapat picu kanker, sebaiknya pemerintah mulai gencar mensosialisasikan makan ikan. Lantaran, diuntungkan dengan ikan yang melimpah.
"Kami mengharapkan pemerintah mensosialisasi program gemar makan ikan digalakkan lagi. Produk melimpah, harga terjangkau, protein tinggi, lebih sehat tidak banyak menimbulkan efek penyakit lainnya," kata Mukroni.
Sebelumnya, Prof Zubairi Djoerban menjelaskan, lemak yang tinggi pada ayam broiler memudahkan sel kanker berkembang. "Ya kalau sering banget (mengonsumsi ayam broiler), lebih memudahkan timbulnya kanker payudara. Tapi bukan karena ayamnya (yang picu kanker). Kan ayam broiler mengandung banyak lemak. Konsumsi lemak berlebihan pada diet jangka panjang memudahkan kanker payudara," ujarnya dikutip dari unggahan di instagram miliknya, Selasa (5/7).
Hal ini diperkuat pula oleh studi yang dilakukan dengan membandingkan tingkat konsumsi lemak antar negara. Dimana negara dengan konsumsi lemak tinggi masyarakatnya lebih rentan terkena kanker payudara, dibanding dengan negara yang konsumsi lemaknya rendah.
“Ini dibuktikan baik pula pada binatang percobaan, maupun juga pada beberapa negara yang konsumsi lemaknya tinggi dibandingkan dengan negara lain yang konsumsi lemaknya rendah. Ternyata kejadian kanker payudara lebih tinggi pada negara-negara dengan konsumsi lemak yang tinggi, termasuk ayam broiler,” jelasnya.
Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pusat, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP juga memberikan tanggapan terkait hal tersebut. Sejauh ini, kata dia belum ada bukti penelitian ilmiah yang secara meyakinkan membuat kesimpulan bahwa ayam broiler memicu kanker payudara.
Namun ada beberapa hal perlu diperhatikan cara mengolah makanan. Seperti makanan yang dimasak dengan temperatur tinggi, perlu diperhatikan agar tidak menjadi mutagen. Adapun makanan yang telah terbukti dapat meningkatkan risiko kanker diantaranya daging merah yang dipanggang di atas api, daging olahan, alkohol, makanan olahan dan makanan dalam kemasan.
Daging olahan disini adalah daging yang diawetkan atau diubah bentuknya. Bisa melalui pengasapan, pengawetan, pengasinan, pengalengan atau menambahkan pengawet. Daging olahan termasuk ham, bacon, salami, ikan asin, sosis, termasuk daging putih olahan seperti chicken nugget. Daging merah mencakup daging sapi, babi, domba dan kambing.
"Selain makanan, jangan lupa bahwa merokok adalah salah satu pemicu kanker yang dapat menghalangi tubuh manusia untuk melawannya," tegas Prof Aru.
Racun dalam asap rokok juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih sulit untuk membunuh sel kanker. Ketika ini terjadi, sel kanker terus tumbuh tanpa henti. Racun dalam asap tembakau dapat merusak atau mengubah DNA sel.
DNA adalah "panduan instruksi" sel yang mengontrol pertumbuhan dan fungsi normal sel. Ketika DNA rusak, sel dapat mulai tumbuh di luar kendali dan menciptakan tumor kanker.
Merokok maupun paparan asap rokok menyebabkan sebagian besar kanker paru-paru. Terdapat 16 jenis kanker yang dapat dipicu oleh rokok. Di antaranya kanker paru, kanker mulut, tenggorokan, hidung dan sinus, kanker tenggorokan, kanker kandung kemih, ginjal dan ureter.
Selain itu juga bisa kanker pankreas, kanker perut, kanker hati, kanker serviks dan ovarium, kanker usus (kanker kolorektal), serta leukemia mieloid akut.
Beli Obat Antibiotik Harus dengan Resep Dokter Guna Cegah Resistensi Antimikroba |
![]() |
---|
Dosen dan Mahasiswa D3 Fisioterapi STIKes Baiturrahim Jambi Edukasi Kebugaran Tubuh |
![]() |
---|
Cara Meningkatkan Imunitas Selama Pandemi Menurut Ahli Gizi, Konsumsi Protein Nabati dan Hewani |
![]() |
---|
Ciri-ciri Pubertas Anak Perempuan, Perubahan Emosional dan Mulai Menstruasi Pertama Kali |
![]() |
---|