Berita Kerinci

Pengerukan Inlet Danau Kerinci Masih Dangkal, Warga Sebut Proyek Rp 12,6 Miliar Bisa Tak Bermanfaat

Pengerjaan proyek inlet Danau Kerinci dari BWS VI Sumatera Jambi yang dikerjakan PT Bangun Yodya Persada dinilai mubazir.

Penulis: Herupitra | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM/HERUPITRA
Pengerjaan proyek inlet Danau Kerinci dari BWS VI Sumatera Jambi yang dikerjakan PT Bangun Yodya Persada 

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Pengerjaan proyek inlet Danau Kerinci dari BWS VI Sumatera Jambi yang dikerjakan PT Bangun Yodya Persada dinilai mubazir.

Proyek dengan nilai Rp 12,6 miliar yang dikerjakan perusahaan asal Bangko tersebut diduga tak sesuai RAB.

Pantauan di lokasi pengerukan sungai yang dilakukan cukup dangkal.

Sehingga air tampak tak mengalir. Demikian juga dengan ketinggian timbunan yang dilakukan sekitar 2 meter.

Sehingga disebut akan mudah terjadi banjir. Sedangkan tujuan inlet danau Kerinci agar tak terjadi banjir.

"Dari pantauan pengerjaan Inlet sepertinya tak bermanfaat. Dari yang sudah dikerjaan itu tinggi timbunan baru 2 meter. Seharusnya minimal itu 5 meter baru bisa cegah banjir. Jadi ini kesannya tak bermanfaat nanti. Begitu juga pengerukan yang dilakukan masih dangkal," ujar Joy salah seorang warga Kerinci saat meninjau proyek tersebut.

Selain itu pengerjaan proyek inlet danau Kerinci berada di atas tanah ulayat desa Koto Tuo Ujung Pasir dan Desa Semerap.

Sekitar 5 hektare area tanah ulayat dipakai dalam pengerjaan proyek inlet danau Kerinci. Sehingga banyak yang keberatan tanah ulayat tersebut ditimbun untuk proyek.

Sementara beberapa diantaranya sudah ditimbun terutama kawasan mulai masuk pohon cangkat.

"Beberapa batang pohon cangkat sudah ditebang. Padahal dulu disini sempat akan di bagun vila di zaman bupati Fauzi Siin. Karena sini merupakan pulau dulu, untuk wisatawan," kata salah seorang warga Kerinci.

Andre konsultan pengerjaan proyek inlet danau Kerinci mengatakan sudah berjalan selama 5 bulan, sementara untuk realisasi baru 13 persen.

Rendahnya progres pekerjaan, ia mengaku, karena kendala cuaca dan pembebasan lahan.

"Ya, timbunan dan pengerukan belum sampai 5 meter, tetapi akan ditambah nantinya," pungkasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Tonton Video Pelaku Pernikahan Sesama Jenis di Jambi Gaet Korbannya Via Aplikasi Ini

Baca juga: Kemacetan Panjang Terjadi di Simpang Mayang Kota Jambi

Baca juga: 150 Sapi di Tanjabtim Sudah Divaksin PMK, Disbunnak Dapat Bantuan 650 Dosis

Baca juga: Update Indikator Ekonomi Makro Provinsi Jambi

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved