Berita Tanjabbar

Sebanyak 29 Desa di Tanjabbar Masuk Dalam Titik Rawan Karhutla

Memasuki musim kemarau sejumlah wilayah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) masuk dalam kategori rawan karhutla. Sekitar 29 desa masuk dalam

Penulis: Ade Setyawati | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI/SAMSUL BAHRI
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjabbar, Zulfikri 

TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Memasuki musim kemarau sejumlah wilayah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) masuk dalam kategori rawan karhutla. Sekitar 29 desa masuk dalam titik rawan Karhutla.

Adapun sebaran tingkat kerawanan karhutla ini berada di enam kecamatan Tanjabbar

Zulfikri Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjabbar mengatakan saat ini enam kecamatan di Tanjabbar patut diwaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Menurutnya titik rawan tersebut berada di 29 desa.

"Enam kecamatan masuk kategori rawan karhutla yaitu Kecamatan Batangasam, Senyerang, Betara, Pengabuan, Tebingtinggi dan Bramitam," jelasnya, Senin (13/6).

Menurut data BPBD Tanjabbar 2022, Kecamatan Betara merupakan wilayah paling banyak rawan karhutlah yakni, Desa Bungatanjung, Serdangjaya, Terjunjaya, Sungaiterap, Telukkulbi, Muntialo, Lubukterantang dan Kelurahan Mekarjaya. Untuk Kecamatan Kualabetara yaitu Desa Sungai Gebar Barat dan Suaklabu.

Sedangkan untuk Kecamatan Bramitam ada dua desa, Bramitam Kanan dan Bramitamraya. Kecamatan Pengabuan diantaranya, Desa Suaksamin, Parit Bilal, Parit Pudin dan Sungaibaung.

Untuk Kecamatan Senyerang terdapat tiga wilayah yakni, Margorukun, Lumahan dan Kelurahan Senyerang.

Wilayah Ulu, terdapat tujuh desa di Kecamatan Batangasam rawan karhutla, yaitu, Desa Suban, Sungaipenoban, Rawangkempas, Sri Agung, Lubukbernai, Tanjungbojo dan Sungai Ari.

Kemudian di Kecamatan Tebingtinggi terdapat tiga wilayah diantaranya, Desa Dataran Kempas, Kelagian dan Kelurahan Tebingtinggi.

Untuk ketesediaan sumber daya air, Kabupaten Tanjabbar memiliki dua sumber air berupa embung berjumlah 20 tempat dan sumur bor yang tersebar disetiap Kecamatan yang rawan karhutla.

"Untuk embung kita ada satu di Kecamatan Bramitam dan Renahmendaluh, kemudian tiga dikecamatan Betara, Muarapapalik dan Merlung, untuk di Kecamatan Batangasam ada enam," tambahnya.

"Untuk sumur bor ada di Kecamatan Betar, di desa Muntialo, Madalajaya dan Sungaiterap masing-masing dijaga oleh MPA (Masyarakat Peduli Api) sekitar 10 sampai 15 orang disetiap desa," tutupnya,

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Sudah Banyak Jadi Pertanyaan, DPRD Provinsi Jambi Minta Gubernur Sampaikan Progres Dumisake

Baca juga: Terkait Kasus Dugaan Korupsi Jaringan Air Bersih di Tanjabbar, PN Jambi Hadirkan Delapan Saksi

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi Usulkan 406 Orang Jadi PPPK

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved