Paris Saint Gerrmain

Presiden LaLiga : PSG Tidak Bisa Dibiarkan 'Menghancurkan' Sepakbola Eropa, Soal Mbappe

Javier Tebas sekali lagi membidik Paris Saint-Germain atas keuangan yang terlibat dalam perpanjangan kontrak Kylian Mbappe.

Penulis: Zulkipli | Editor: Zulkipli
Instagram/ @433
Penyerang PSG Kylian Mbappe Diberi Semangat Pemain Real Madrid Usai Laga Leg Kedua Babak 16 Besar Liga Champions 

TRIBUNJAMBI.COM - LaLiga berencana untuk membawa Paris Saint-Germain (PSG) ke pengadilan atas perpanjangan kontrak Kylian Mbappe.

Presiden LaLiga Javier Tebas bersikeras dia tidak akan "membiarkan klub Eropa menghancurkan ekosistem sepakbola Eropa".

Pemenang Piala Dunia Mbappe secara luas diperkirakan akan bergabung dengan Real Madrid ketika kontraknya di PSG berakhir pada Juni, tetapi malah memilih untuk menandatangani kontrak tiga tahun baru di ibukota Prancis.

Itu membuat Madrid dan LaLiga marah, dengan Tebas mengklaim kesepakatan antara PSG dan pemain internasional Prancis itu "penghinaan terhadap sepak bola".

Vincent Labrune, presiden Liga Sepak Bola Profesional Prancis (LFP), menanggapi dengan menanyai "serangan terbaru presiden LaLiga Tebas terhadap Ligue 1 dan salah satu klub kami", menyebut perilaku rekannya "sangat tidak pantas".

Baca juga: PSG Permanenkan Bek Kiri Pinjaman Nuno Mendes Dengan Biaya Transfer 40 Juta Euro

Baca juga: Tak Berhasil Dapatkan Bintang PSG, Florentino Perez Ngaku Sudah Lupa dengan Kylian Mbappe

Persatuan Pesepakbola Profesional Nasional Prancis (UNFP) menggemakan sentimen Labrune, menyarankan "pernyataan ofensif, kebencian, tanpa pengekangan atau dasar, membuat malu dan mendiskreditkan dia".

Tetapi Tebas sekali lagi membalas dengan berjanji untuk mencela PSG dalam penyelidikan saat dia mempertanyakan bagaimana juara Ligue 1 dapat menghindari pedoman financial fair play.

"Pengaduan yang akan kami ajukan ke UEFA telah dibuat dan sedang diperiksa," kata Tebas dalam konferensi pers, pada Selasa (31/5/2022) dikutip dari FotMob.

"Tetapi kami tidak akan berhenti di situ, kami akan pergi ke Prancis, kami telah menyewa pengacara Prancis dan kami akan mencela posisi PSG di hadapan badan kontrol ekonomi.

 "Kami akan mengecam situasi ini di depan pengadilan administratif di sana. Kami tidak akan membiarkan klub Eropa menghancurkan ekosistem sepak bola Eropa."

Tebas juga mengklaim PSG telah "kehilangan 300-400 juta euro selama tiga musim terakhir", merujuk laporan dari surat kabar Prancis L'Equipe saat ia melanjutkan ringkasan pedasnya tentang Parisians.

"Tahun ini, L'Equipe yang mengatakannya, bukan saya, PSG akan membayar gaji hingga 600 juta euro, mereka akan mengakhiri musim dengan kerugian 300 juta euro dan dengan pendapatan komersial lebih tinggi daripada Manchester United, Real Madrid dan Barca, sesuatu yang tidak dipercayai siapa pun," tambahnya.

"Dengan kerugian ini dan gaji 600 juta euro, lebih banyak dari Madrid, daripada Barca, memperbarui Mbappe tidak mungkin  jika tidak ada penipuan dalam sponsor atau kontribusi modal yang lebih tinggi untuk apa yang telah ditetapkan UEFA." Jelasnya.

Adapun tanggapan Labrune sebelumnya, Tebas menegaskan dia tidak akan berkomentar sebelum kemudian mempertanyakan kepemilikan Qatar Sports Investments (QSI) atas PSG lagi.

 “Masalahnya adalah sikap pemilik klub, karena mereka tidak memiliki batasan, mereka tidak peduli dengan kerugian,” lanjutnya.

"Mereka memasukkan uang sebanyak yang mereka mau, mereka menipu Anda dengan sponsor yang terkait dengan negara. Itu masalahnya." pungkasnya.

Baca juga: Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi LaLiga Takut tak Laku Setelah Mbappe Tak Datang

Baca juga: Carvajal Nilai Mbappe Tertekan Saat Putuskan Bertahan di PSG Dan Menolak Real Madrid

Simak Berita Terbaru Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved