Cerita Warga Kota Jambi Tolak Evakuasi, Terkepung Banjir hingga Barang Elektronik & Perabot Terendam

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Sejumlah korban banjir di Kelurahan Jelutung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, Selasa (24/5) malam, memilih bertahan di rumahnya.

Mereka menolak evakuasi menggunakan perahu karet, lantaran tidak ada posko yang disiapkan.

Para warga itu ada yang memanfaatkan tempat tidur untuk menghindari genangan air.

Ada pula yang duduk di meja kayu sembari menunggu air surut. 

Bahkan, sebagian warga mengungsi di rumah tetangga yang memiliki lantai 2.

Anak yang masih berusia dini juga menumpang di rumah tetangga.

Tentu para korban banjir ini tidak bisa tidur nyenyak ketika bencana ini terjadi. 

"Ibu tidak mau dievakuasi karena tidak ada posko. Ngapain kita berada di pinggir toko orang kan? Ada rumah tetangga yang agak tinggi, di situlah kami tidur-tiduran. Sempai sekitar jam 1 lewat," tutur Yusni (72), warga RT 51, Kelurahan Jelutung, Rabu (25/5/22). 

Ia mengatakan genangan air muncul sekitar pukul 17.00 WIB saat hujan lebat.

Secara perlahan genangan itu semakin tinggi hingga memasuki rumahnya, meskipun hujan redah.

Sehingga saat malam hari, Yusni bersama keluarganya, mengungsi di rumah yang lebih tinggi.

"Surutnya juga berlahan, mulai pukul 01.00 WIB. Sekitar pukul 05.00 WIB sudah agak kering. Tinggal lumpur," tutur Yusni.

Ketinggian air di lokasi itu beragam. Ada yang setinggi paha hingga pinggang orang dewasa.

Namun, sesuai dengan peninjauan Basarnas Jambi, sekitar pukul 18.00 WIB hingga 20.00 WIB tinggi air terdapat di sejumlah titik yang mencapai 1,5 hingga 2 meter.