Berita Jambi

Ini Fakta Baru Jambret yang Ditembak Mati Saat Tombak Kanit Resmob Polda Jambi

Taufik Hardiansyah (32) DPO kasus jambret di Provinsi Jambi yang ditembak mati lantaran menusuk Kanit Resmob Polda Jambi, AKP Johan Silaen dengan tomb

Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI/SOPIANTO
Pelaku jambret yang aksinya digagalkan korbannya seorang perempuan di Tebo, Provinsi Jambi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Taufik Hardiansyah (32) DPO kasus jambret di Provinsi Jambi yang ditembak mati lantaran menusuk Kanit Resmob Polda Jambi, AKP Johan Silaen dengan tombak sepanjang 1 meter tercatat sudah belasan kali melakukan aksinya.

Pria ini tercatat melakukan pencurian sebanyak 11 kali, yakni 6 kasus di Kabupaten Batanghari, 2 di Kota Jambi, dan 3 kasus di Muaro Jambi. Ia mengincar kalung emas, berbagai perhiasan, dan lainnya, yang mayoritas korbannya merupakan perempuan.

Aksi penangkapan pelaku oleh petugas berjalan dramatis, pelaku tewas ditembak, dan Kanit Resmob dilarikan ke Rumah Sakit Raden Mattaher dengan kondisi tombak tertancap di perut.

Direktur Kriminal Umum Polda Jambi, Kombes Pol Kaswandi Irwan mengatakan, pria yang masuk DPO sejak akhir tahun 2021 itu, sempat mengancam akan melakukan perlawanan.

Polisi yang tidak menggubris ancaman itu, tetap melanjutkan operasi penangkapan, dan memasuki rumah Taufik.

Kanit Resmob Polda Jambi AKP Johan Silaen, yang memimpin operasi langsung mengepung rumah pelaku.

Namun, ia tidak menghiraukan petugas dan menantang petugas yang berada di luar rumah.

Pelaku sempat mau melarikan diri dari jendela samping rumah, dan dari belakang rumah. Namun, rumah sudah dikepung, sehingga pelaku tidak dapat bergerak.

Petugas kemudian menerobos rumah pelaku, kemudian menembak paha pelaku. Hal tersebut tidak membuat pelaku menyerah, justru kembali melawan.

Dengan menggunakan tombak, pria ini masih menusuk AKP Johan Silaen yang berada di garis depan.

Petugas kemudian mengeluarkam tembakan kedua ke bagian perut samping.

Namun, pelaku pembegalan ini belum tumbang. Hingga akhirnya polisi menembak bagian dada Taufik.

Kaswandi mengatakan tindakan polisi itu sudah terukur. Jika tidak dilakukan, akan mengancam nyawa AKP Johan Silaen.

"Itu kalau tidak, kita tidak tahu lagi kondisi personel kita," katanya.

Sedangkan AKP Johan, kondisinya sempat kritis, karena mendapatkan luka tusukan sedalam 5 centimeter, dan sepanjang 40 centimeter. Pria ini langsung dibawa ke RSUD Raden Mattaher untuk dioperasi.

Kini kondisi polisi ini berangsur membaik, dan menjalani perawatan Rumah Sakit Bhayangkara Jambi.

"Kita bawa ke RSUD Raden Mattaher, dan sudah ditangani cepat. Saya ucapkan terima kasih pada pihak rumah sakit yang memberikan respon cepat. Setelah sadar, Johan langsung dipindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara," tuturnya.

Sebagaimana berita sebelumnya, Taufik Hardiansyah (32) masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak akhir tahun 2021. Pria ini sudah berkali-kali melakukan aksi pembegalan atau penjambretan.

"Pelaku ini sudah masuk DPO di Polresta Jambi sejak akhir tahun 2021. Ini kasus yang banyak. Pelaku ini termasuk ketua dalam komplotannya. Tahun kemarin akhir tahun 2021," katanya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Jambret yang Tombak Kanit Resmob Polda Jambi Ternyata Spesialis Jambret Emas, Wanita Target Utama

Baca juga: Kondisi Terkini AKP Silaen Polisi Jambi Korban Tombak 1 Meter yang Dilakukan Jambret

Baca juga: AKP Silaen Akhirnya Siuman, Dia Korban Tombak 1 Meter Milik Jambret di Danau Teluk

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved