Pemilihan Presiden 2024

PKB Tawarkan Muhaimin Duet Dengan Prabowo di Pilpres, Partai Demokrat Tunggu Momentum

Rencana ini digaungkan Ketua DPP PKB Daniel Jonan yang menyebut usulan duet Prabowo-Cak Imin tersebut muncul dari akar rumput.

Editor: Rahimin
dok. DPR RI
Muhaimin Iskandar. PKB Tawarkan Muhaimin Duet Dengan Prabowo di Pilpres, Partai Demokrat Tunggu Momentum 

TRIBUNJAMBI.COM - Sejumlah partai politik mulai melakukan gerakan untuk saling berkoalisi di Pemilihan Presiden 2024.

Seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menawarkan Muhaimin Iskandar duet dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto diplot sebagai calon presiden dan Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden.

Rencana ini digaungkan Ketua DPP PKB Daniel Jonan yang menyebut usulan duet Prabowo-Cak Imin tersebut muncul dari akar rumput.

“Apalagi Pak Prabowo termasuk yang diduetkan dengan Caki Imin oleh kader di grass root, kita perlu menjawabnya dengan berbuat yang terbaik untuk rakyat, terus mengawal kepentingan dan harapan rakyat,” katanya, Jumat (6/5/2022) seperti dikutip Tribunnews dari Kompas TV.

Tapi, usulan ini belum dapat diputuskan apakah Muhaimin Iskandar rela menjadi cawapres atau tidak.

“Belum ditentukan, saat ini kita mengusung Cak Imin sebagai capres, tapi ujungnya seperti apa,” katanya.

Usulan ini ditanggapi Partai Gerindra.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman bilang, pihaknya membuka peluang dapat berkoalisi dengan partai manapun.

Namun, Habiburokhman bilang calon presiden yang diusung nanti tetaplah Prabowo Subianto.

“Prinsipnya, Pak Prabowo yang akan maju sebagai capres. Jadi, dengan siapapun kami berkoalisi, capresnya ya beliau,” katanya dikutip dari Kompas TV.

Habiburokhman mengakui PKB satu partai politik (parpol) yang patut diperhitungkan di dunia politik Indonesia.

"Soal cawapres, kami menjaga komunikasi yang baik dengan semua parpol, termasuk Gus Muhaimin. Kami menghormati mereka sebagai salah satu kekuatan politik penting di Indonesia saat ini,” katanya.

Menurut Habiburokhman, usulan duet Prabowo-Cak Imin ini harus dibicarakan lebih lanjut dengan elite Partai Gerindra dan PKB.

Sebab, situasi dan kondisi politik jelang Pemilihan Presiden 2024 masih amat dinamis.

“Semua kemungkinan masih terbuka sampai pada saatnya nanti pendaftaran resmi di KPU,” pungkasnya.

Sementara, Partai Demokrat menyebut masih menunggu momentum untuk mengumumkan calon presiden pilihan.

Hal ini diungkapkan Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra.

“Berbicara mengenai pemilihan presiden, seperti yang disampaikan ketua umum kami, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), ada dua faktor yang menjadi kunci. Pertama, tiket. Kedua, momentum,” katanya dikutip dari Kompas TV.

“Momentum berarti harus tepat waktunya. Kapan kami memilih dan mengumumkan pasangan calon kami ke publik. Punya elektabilitas tinggi sekarang, ada jaminan bakal bertahan hingga tahun depan?”

“Survei satu tolak ukur, tetapi gambaran sementara, potret saat ini,” sambung Herzaky.

Sehingga, hasil survei tidak bisa menjadi pedoman karena bukan merupakan sebuah kepastian.

“Masih harus terus kami dalami dan cermati perkembangannya ke depannya,” ujarnya.

Herzaky mengatakan, pencalonan AHY untuk menjadi capres masih sangat kuat kemungkinannya karena aspirasi dari internal partai cukup kuat.

Namun, Partai Demokrat belum menentukan sikap dan terus mendengar aspirasi dari kelompok rakyat lainnya.

“Memang, ada aspirasi sangat kuat di internal Partai Demokrat untuk mengusung AHY sebagai capres (calon presiden). Begitu pula dengan berbagai elemen masyarakat yang menyampaikan harapannya ke AHY langsung maupun melalui kader-kader Partai Demokrat agar AHY maju di kontestasi Pilpres 2024,” katanya.

 “Tahun 2024 adalah tahunnya rakyat. Biarkan rakyat yang memutuskan siapa pemimpin nasional ke depannya. Suara dan harapan rakyat inilah yang kami gencarkan dan perjuangkan,” sambungnya.

Mengenai faktor kedua yaitu tiket, Herzaky mengungkapkan Partai Demokrat dapat memperolehnya melalui koalisi.

“Kalau punya elektabilitas tinggi, tetapi tidak punya tiket, tidak berarti apa-apa,” ujarnya.

Untuk faktor kedua tersebut, pada 19 April 2022 lalu, Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan pihaknya telah berkomunikasi untuk pembangunan koalisi saat Pilpres 2024.

Kamhar bilang, koalisi ini disebut sebagai pandangan realistis dari Partai Demokrat dalam melihat kondisi politik saat ini.

Menurutnya, AHY bisa menjadi opsi agar diusung menjadi capres meski partai menyiapkannya sebagai cawapres.

“KIta realistis Partai Demokrat harus membangun kerja sama politik karenanya opsi sebagai capres cawapres itu juga akan sangat berkorelasi dengan bagaimana komunikasi atau kesepakatan politik dengan parpol lainnya,” katanya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Chaerul Umam)(Kompas TV/Hariyanto Kurniawan/Fadel Prayoga)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bursa Capres 2024: PKB Ingin Duet Prabowo-Cak Imin, Demokrat Tunggu Momentum

Baca juga: Sinyal Airlangga Hartarto Terhadap AHY, Sebut Punya Ketertarikan yang Sama

Baca juga: Presiden Jokowi Kunjungi Megawati di Teuku Umar, Ini Yang Dibicarakan

Baca juga: Rajai Hasil Survei Capres di Pemilu 2024, Nama Prabowo, Anies dan Ganjar Masih Bisa Digoyang

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved