Perang Rusia Ukraina
2.000 Karya Seni di Museum Ukraina Hilang Saat Rusia Serang Mariupol
Pejabat Ukraina menuduh Rusia telah mencuri lebih dari 2.000 karya seni dari museum di Mariupol.
TRIBUNJAMBI.COM, MARIUPOL - Pejabat Ukraina menuduh Rusia telah mencuri lebih dari 2.000 karya seni dari museum di Mariupol.
Pihak Ukraina menuding karya seni tersebut dipindahkan ke area Donbas, yang saat ini dikontrol oleh Rusia.
Pihak Ukraina pun akan menyiapkan proses pidana atas penjarahan budaya massal yang dilakukan Rusia.
“Para penjajah telah membuat Mariupol bebas dari warisan budaya dan sejarah,” kata Dewan Kota Mariupol di saluran Telegram, Kamis (28/4/2022), dikutip dari The Guardian.
“Mereka mencuri dan memindahkan lebih dari 2.000 pameran unik dari museum di Mariupol ke Donetsk,” tambah dia.
Mereka mengatakan, beberapa benda seni yang dicuri termasuk karya dari seniman Mariupol abad ke-19, Arkhip Kuindzhi, dan pelukis terkenal Rusia, Ivan Aivazovsky.
Baca juga: Amerika Tak Digubris, Turki Lanjutkan Pembelian Rudal Canggih Rusia
Begitu juga dengan gulungan tulisan tangan unik Taurat, serta Bibel dari tahun 1811 yang dibuat oleh rumah produksi Venezia.
“Dewan Kota Mariupol menyiapkan bahan untuk lembaga penegak hukum memulai proses pidana dan mengajukan banding ke Interpol,” katanya.
Pada pernyataan terpisah, Anggota Dewan Kota Mariupol, Petro Andriushchenko menegaskan, Rusia telah mengambil tiga lukisan asli Kuindzhi, yang terkenal akan potretnya di tanah Rusia.
Menurut Dewan Kota Mariupol, pencurian itu diambil dari tiga museum lokal. Termasuk Museum Seni Kuindzhi, yang rusak parak karena serangan udara Rusia, 21 Maret 2022.
Baca juga: Pilot Andalan Ukraina Tewas, Sempat Tembak Jatuh 40 Pesawat Rusia
Namun, Direktur Museum Sejarah Lokal Mariupol, Natalia Kapustnikova mengatakan, ia menyerahkan karya seni Aizavosky dan Kuindzhi kepada tentara Rusia pada akhir penyerangan.
“Kepala museum Kuindzhi menyembunyikan lukisan itu saat perang dimulai. Saya tahu di mana mereka disimpan. Mereka kemudian dipindahkan ke tempat yang aman,” ujarnya.
Berita ini telah tayang di Kompas.tv
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News