PSSI Telusuri Tim Liga 3 yang Tak Bayar Gaji Pemainnya, Hasilnya Tim di Pekanbaru?

Ya itu benar, untuk Liga 3 ada pemain yang gajinya 250 ribu untuk satu tahun dan ditunggak," kata Gotcha Michel kepada awak media termasuk

Editor: Suci Rahayu PK
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Sekretaris Jendral (PSSI), Yunus Nusi, saat memberikan keterangan kepada awak media di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, 12 April 2022. 

TTRIBUNJAMBI.COM - Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menindaklanjuti laporan  terkait klub Liga 3 yang bermasalah dengan gaji.

Sebelumnya Asosiasi Pesepakbola Profesional (APPI) melaporkan jika ada klub Liga 3 yang masih menunggak terkait gaji pemain.

Bahkan ada klub yang hanya membayar gaji sebanyak Rp 250 ribu pertahun.

Fakta ini diungkap oleh Deputy Chief Executive APPI, Gotcha Michael.

"Ya itu benar, untuk Liga 3 ada pemain yang gajinya 250 ribu untuk satu tahun dan ditunggak," kata Gotcha Michel kepada awak media termasuk BolaSport.com (12/4/2022).

Gotcha menjelaskan jika pemain tersebut mengira gaji yang ditawarkan untuk satu bulan.

Namun, dia enggan menyebutkan identitas klub Liga 3 tersebut.

Baca juga: APPI Temukan Pemain Liga 3 Digaji Rp 250 Ribu Setahun, Bahkan Nunggak dan Belum Dibayar

Baca juga: Jadwal Liga Inggris - Manchester United vs Norwich, Man United Tidak dalam Kondisi Baik

APPI juga mengancam akan membawa masalah ini ke jalur hukum jika tidak ada penyesaian.

"Pemainnya tidak tahu nominal itu untuk setahun, mereka tahu itu sebulan," tambahnya. 

Sekjen PSSI, Yunus Nusi menjelaskan PSSI sudah bergerak untuk melakukan penelusuran.

Hasilnya masalah ini terjadi pada salah satu klub yang berdomisili di Pekanbaru dan memiliki pemain naturalisasi asal Kamerun.

Sehingga Asprov terkait diminta untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Klub Liga 3 itu amatir. Itu sebabnya kami akan koordinasi dengan Asosiasi Provinsi (Asprov) setempat."

"Karena itu domain mereka. Kami (PSSI) ingin kasus segera diselesaikan oleh pemilik klub,” kata Yunus Nusi dilansir dari laman PSSI.

Yunus berharap kejadian ini menjadi pembelajaran kepada peilik klub lain.

Mereka harus paham jika mengelola mengelola klub membutuhkan dana yang besar.

Sehingga, masalah tunggakan gaji tidak terulang kembali.

“Kalau Anda sudah terjun ke sepak bola nasional harus bertanggung jawab."

"Komitmen itu harus dipegang terus dan jangan sampai menyengsaran pemain,” pungkasnya.

Berita terkini Tribunjambi bisa disimak di Google News.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved