Muncul Kabut Tebal, BPBD dan Manggala Agni Tanjab Timur Klaim Masih Nihil Hotspot
Kabut tebal yang terjadi pada pagi hari kisaran pukul 5.30-8.15 tersebut, nyaris terjadi di seluruh Kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan wartawan tribunjambi.com, Abdullah Usman
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Beberapa hari terakhir pagi hari di Kabupaten Tanjung Jabung Timur kerap diselimuti kabut tebal. Pihak terkait klaim hingga saat ini belum terpantau adanya titik api, Minggu (3/4/2022)
Kabut tebal yang terjadi pada pagi hari kisaran pukul 5.30-8.15 tersebut, nyaris terjadi di seluruh Kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Meski demikian hingga saat ini pula pihak terkait pastikan belum ada titik api atau hotspot terjadi di Tanjabtim. Tidak hanya BPBD Kabupaten yang memastikan tidak ada kebakaran begitu pula Manggala Agni yang khusus melakukan penanganan karhutla di kawasan TNBS.
Dikatakan Kepala Manggala Agni Brigdal karhut TNBS Anwar, mengatakan dari pantauan harian oleh pihaknya di kawasan TNBS dan sekitar hingga saat ini bum terpantau adanya hotspot dan titik api.
"Berdasarkan hasil pantauan Hotspot Satelit LAPAN Last24H, Sipongi dan BMKG pada hari Minggu tanggal 03 April 2022 pukul 08.08 Wib. Di kawasan TNBS dari hasil pengawasan deteksi kamera nihil terjadi Hostpot," ujarnya.
Lanjutnya, dari hasil pemantauan tersebut tidak hanya nihil pada lokasi yang berada di dalam kawasan saja. Begitu pula pada kawasan yang berada di luar atau sekitar kawasan TNBS.
Selain itu, hal senada juga disampaikan pihak BPBD Tanjabtim bahwa hingga saat ini belum terpantau adanya titik hotspot di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Baca juga: Kabut Terjadi di Jambi Beberapa Hari Lalu, Ini Penjelasan Kepala BMKG Jambi
Dikatakan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tanjung Jabung Timur Indra S Gunawan menuturkan, kabut tebal yang terjadi di Kecamatan dendang tersebut merupakan hal normal dan tidak hanya terjadi di Kecamatan dendang saja bahkan se Provinsi Jambi.
"Secara teorinya hal tersebut terbang wajar, karena saat ini merupakan musim peralihan dari musim dingin ke panas," ujarnya.
"Pada malam hari akan terasa sangat dingin, dan siang harinya cukup terik. Biasanya pada subuh menjelang pagi akan terjadi kabut tebal. akibat embun," jelasnya.
Baca juga: Ini Alasan Kapal Rangkayo Hitam di Tanjabtim Akan Ditarik Pihak Kementrian
Dirinya membantah jika kabut tersebut diakibatkan oleh karhutla, mengingat hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan atau terpantau adanya titik. (usn)
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News