Piala Dunia
Penyebab Timnas Italia Sampai Tak Lolos ke Piala Dunia 2022, Pemain Ini Ungkap Alasannya
Nicolò Fagioli, pemain pinjaman Juventus Cremeese Nicolò Fagioli, Tim Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2022 setelah kalah dari Makedonia Utara
TRIBUNJAMBI.COM - Nicolò Fagioli, pemain pinjaman Juventus Cremeese Nicolò Fagioli, mengeluhkan kurangnya kepercayaan diri di kalangan pemain muda setelah Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2022.
Tim Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2022 setelah kalah dari Makedonia Utara di semifinal play-off zona Eropa.
Dalam laga di Stadion Renzo Barbera, Kamis (24/03/2022) waktu setempat atau Jumat pukul 02:45 WIB, Azzurri kalah 0-1 dari tim nasional Makedonia Utara.
Italia kalah setelah gol akhir di menit 90+2 dari Aleksandar Trajkowski untuk menang melawan Makedonia Utara.
Bagi Italia, ini merupakan kemunduran kedua dalam empat tahun setelah absennya edisi 2018.
Ketiadaan Piala Dunia selama dua edisi berturut-turut telah menimbulkan pertanyaan tentang pemain Italia yang secara reguler bermain di papan atas Pizza Country, Serie A.
Pemain Juventus Nicolò Fagioli mengeluh tentang kurangnya kepercayaan pada pemain muda Serie A Italia.
Gelandang berusia 21 tahun itu menegaskan bahwa sepak bola Italia harus memfasilitasi pengembangan pemain muda.
Fagioli mencontoh negara-negara Eropa lainnya seperti Spanyol, Inggris, Jerman dan Prancis yang menawarkan banyak kesempatan bermain bagi pemain muda.
Meski dimiliki oleh Juventus, Fagioli sendiri tidak bermain di Serie A pada musim 2021-22 setelah dipinjamkan ke divisi dua Cremeese.
Baca juga: Manchester City Berikan 3 Kesempatan ke Pemainnya untuk Perpanjang Kontrak Baru
Baca juga: AC Milan Selangkah Lagi Bisa Dapatkan Tandatangan Striker Liverpool Divock Origi
Fagioli dianggap sebagai salah satu talenta terbaik dari sektor yunior Juventus, tetapi pada Februari 2021 ia hanya mencapai kehadiran Serie A dalam 20 menit melawan Crotone melawan Crotone.
Sedangkan untuk Cremeese, Piacentino dari Italia telah mencetak tiga gol dan enam assist dalam 27 penampilan Serie B musim ini.
"Saya melihat bahwa di Spanyol, mungkin tidak begitu banyak di Inggris, daripada di Jerman dan Prancis, ada lebih banyak anak muda yang bermain daripada di Italia," kata Fagioli, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
"Saya dapat mengatakan bahwa ketika datang ke Italia, seorang pemain muda dapat memiliki kesempatan untuk membuat kesalahan dalam satu atau dua pertandingan, dia dikritik.
"Orang-orang mengatakan dia belum siap dan kemudian dia dikirim untuk pengalaman tingkat yang lebih rendah."
"Jadi sulit bagi seorang manajer untuk selalu memilih seseorang."
"Kami mendengarnya dan kami melihat bahwa klub Italia tidak mempercayai anak muda.
"Mari berharap hal-hal berubah dari waktu ke waktu," katanya.
Bahkan legenda Italia Francesco Graziani menarik perhatian yang sama setelah menyaksikan kekalahan Italia di Piala Dunia.
Menurut pria yang mengantarkan Azzurri meraih kemenangan di Piala Dunia 1982 itu, kekalahan dipengaruhi oleh sistem kompetisi.
Graziani mengatakan salah satu penyebabnya adalah banyaknya pemain asing dan lambatnya perkembangan pemain muda di Italia.
“Faktanya adalah ada terlalu banyak orang asing sekarang dan kami harus kembali ke masa lalu untuk berinvestasi dalam sistem pemain muda,” kata Graziani, dikutip dari Football Italia.
“Kedatangan begitu banyak pemain asing akhirnya menghambat perkembangan sepakbola kita,” tambahnya.
Mantan pemain Torino itu percaya Italia harus kembali ke masa lalu dengan mengembangkan pemain muda sebagai investasi jangka panjang.
"Kami membutuhkan cara kerja baru dalam sistem pemain muda yang fokus pada tim yang bermain bagus dan tidak ingin menang dengan cara apa pun," kata Graziani.
Baca juga: Real Madrid Bersaing dengan Barcelona Untuk Dapatkan Tandatangan Bintang RB Leipzig
Baca juga: Klasemen Sementara Klub Pratama Arhan, Tokyo Verdy di Liga Jepang J-League 2 2022