Ini Sosok Ribut Santoso, Guru SD di Lumajang yang Videonya Buat Heboh Warga
Guru SDN Pagowan 1, Kecamatan Pasrujambe, Lumajang, Jawa Timur, Ribut Santoso jadi perhatian netizen usai video mengajarnya viral di media sosial.
TRIBUNJAMBI.COM, LUMAJANG - Video guru SDN Pagowan 1, Kecamatan Pasrujambe, Lumajang, Jawa Timur, Ribut Santoso saat mengajar viral di media sosial.
Dalam video tersebut Ribut membahas soal hubungan sesama jenis dalam hal ini laki-laki yang menyukai sesama lelaki dengan siswanya, menyinggung hasil ujian para muridnya.
Kocaknya, ketika Ribut bertanya contoh dari hubungan sesama jenis itu, siswa malah menjawab Pak Ribut yang tak lain gurunya sendiri.
"Kok bisa Pak Ribut? Pak Ribut ini bukan contohnya, Pak Ribut ini normal, suka perempuan," tuturnya.
Guru kelas dua sekolah dasar itu mengatakan membuat konten saat jam istirahat atau menjelang pulang sekolah bersama para siswanya.
Ribut juga biasa memberikan kuis dan mengulas materi pelajaran yang kurang dipahami siswa.
"Ya kan namanya anak kecil jadi ngomongnya itu polos sekali. Apalagi yang saya ajar itu sekolah di desa, jadi nuansa kedaerahannya kentara," katanya dikutip dari Kompas.com, Sabtu (26/3/2022).
Baca juga: Pelajar dan Guru SMAN 12 Kota Jambi Trauma Usai Diserang Siswa SMKN 3
Guru honorer yang sudah menginjak tahun ke-19 itu membuat akun TikTok dan YouTube untuk menambah penghasilan saat pandemi Covid-19. Video-videonya rupanya disukai banyak orang, mulai dari netizen hingga wali murid.
"Yang paling viral selama lima bulan di TikTok itu video yang waktu saya review jawaban ujian siswa (tentang) tugas seorang murid adalah ngerasani tonggo (menggunjing tetangga)," katanya.
Menyewakan baju karnaval di tengah pengabdiannya
Ribut bukan hanya mengajar di sekolah dasar saja. Dia diketahui memiliki usaha penyewaan baju khusus karnaval. Selain itu dia juga merupakan pelatih tari sejak duduk di bangku SMA.
Mulanya Ribut hanya memiliki enam pakaian potong yang dimilikinya di awal membuka usaha penyewaan baju karnaval.
Tapi kini dia telah memiliki sekitar 50 etalase berisi pakaian di rumah sekaligus sanggar yang diberi nama R Dancer Management itu.
Ribut mengungkapkan sebelum pandemi bisa meraih omzet hingga Rp200 juta dari usaha penyewaan baju karnaval tersebut. Meski demikian, Ribut tetap mengajar di sekolah yang jaraknya cukup jauh dari rumahnya.
"Basic saya itu guru, saya memang ingin apa yang saya miliki bisa bermanfaat bagi orang lain, termasuk ilmu yang saya dapatkan saat kuliah," katanya.
Berita ini telah tayang di Kompas.tv