Berita Jambi
Harga Kedelai Naik, Disperindag Provinsi Jambi akan Mengusahakan Pasar Murah Jika Pasokan Langka
Dampak perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina dirasakan langsung di Provinsi Jambi. Sebab akibat invasi Rusia atas Ukraina ini menyebabkan harga
Penulis: Monang Widyoko | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Dampak perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina dirasakan langsung di Provinsi Jambi. Sebab akibat invasi Rusia atas Ukraina ini menyebabkan harga kedelai di Provinsi Jambi terjadi peningkatan.
Hal disampaikan oleh Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi, Harmadeli. Ia menjelaskan, berlanjutnya perang Rusia dan Ukraina ini juga berdampak pada sektor kebutuhan bahan pokok di Provinsi Jambi.
“Harga kedelai menjadi tinggi akibat perang Rusia dan Ukraina ini,” kata Harmadeli Kabid Perdangan Disperindag Provinsi Jambi, Rabu 9/3/2022.
Lanjutnya, saat ini harga kedelai di Jambi mencapai Rp 11.700 per kilogramnya, ini terjadi saat berkenaan dengan perang Rusia dan Ukraina.
Kedelai di Jambi dan termasuk di sebagian besar di Indonesia ini merupakan impor dari Ukraina.
Menurut Harmadeli, jika perang masih terus terjadi harga kedelai per kilonya akan tetap tinggi. Pasalnya impor kedelai dari Ukraina menjadi terganggu.
Dengan demikian, pasokan kedelai yang semakin berkurang dan sulit, menyebabkan harga menjadi tinggi.
Padahal ia mengatakan, sebelum terjadinya invasi Rusia atas Ukraina ini, harga kedelai di Jambi hanya sebesar Rp 8.000 per kilogram. Sehingga terjadi kenaikan sebesar Rp 3.700 perkilogramnya.
“Sementara ini kita juga masih menunggu pasokan kedelai masuk, mudahan nanti bisa segera teratasi terkait melonjaknya harag kedelai,” tambahnya.
Namun, ia mengatakan saat ini dipastikan kedelai akan tetap masuk, pasalnya selain Ukrainan, impor kedelai juga ada dari Brazil, yang dianggap mampu mencegah terjadinya kelangkaan kedelai. Dia berharap, kedelai tak terjadi kelangkaan.
“Tapi biasanya kalau mahalnya harga kedelai, itu membuat harga tahu dan tempe juga naik, kalau pun tidak ukurannya bisa di perkecil oleh produsen,” sebutnya.
Harmadeli mengatakan, sementara ini dirinya akan terus memantau harga kedelai di Jambi agar tak terjadi kenaikan harga yang terlalu signifikan.
"Nantinya kami akan tetap berusaha menyediakan pasar murah jika terjadi kelangkaan kedelai," pungkasnya.
Baca juga: Disperindag Kota Jambi Sampaikan Tidak Intervensi Harga Kedelai Naik Lantaran Bukan Kebutuhan Harian
Baca juga: Invasi Militer Rusia ke Ukraina Sebabkan Kedelai dan Minyak Goreng Terus Naik, Ini Kata Disperindag
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Sebabkan Kedelai dan CPO akan Naik Terus, Ini Kata Mendag saat di Jambi