Takut Pembeli Kecewa Tidak Ada Rendang, Pemilik Restoran Padang Rela Beli Daging Mahal
Aksi mogok jualan yang dilakukan pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur untuk memprotes mahalnya
"Harapannya para stakeholder baik dari para importir dan maupun instansi terkait tidak melahirkan solusi yang keputusannya hanya bertujuan kompromis dengan menahan gejolak sesaat saja," tuturnya.
"Karena hal ini hanya akan menambah derita dan pilu pedagang saja, harus ada goodwill untuk kebaikan semua," tambahnya menjelaskan.
Guna mengatasi kelangkaan dan naiknya harga daging, Pemprov DKI melalui BUMD Perumda Dharma Jaya menyiapkan 130 ton daging sapi beku. Dirut Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengatakan, ratusan ton daging beku ini disiapkan untuk membantu masyarakat memberikan pilihan daging yang terjangkau untuk kebutuhan sehari-hari.
"Untuk harga dagingnya masih di bawah harga di pasaran mulai Rp. 115.000 sampai Rp 130.000 per kilogram, tergantung jenis dagingnya dan kecuali daging khusus seperti Shortplate, Sirloin Angus, Sirloin Steak Cutting, Teriyaki Slice," ucapnya.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini mengakui, daging beku selama ini belum dilirik oleh masyarakat. Padahal, daging ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan daging segar yang selama ini jadi pilihan masyarakat.
Ia pun menyebut daging beku lebih aman dikonsumsi lantaran proses pembekuan dapat meminimalisir dan mencegah pertumbuhan kuman atau bakteri. Selain itu, kandungan nutrisi pada daging beku lebih tahan lama dibanding daging segar. "Daging segar itu cepat busuk. Daging mentah yang dibiarkan disimpan pada suhu biasa tanpa pendinginan lebih dari enam jam, maka akan tercium bau busuk,” ujarnya. Bagi masyarakat yang berminat, bisa membelinya di Toko Daging Dharma Jaya dengan cara datang langsung ke Kantor Perumda Dharma Jaya di Jalan Penggilingan Raya, Cakung, Jakarta Timur.
Tak hanya itu, masyarakat juga bisa memesan secara online di marketplace dengan nama official store 'Toko Daging Dharma Jaya'.
"Warga tidak perlu khawatir, Dharma Jaya tetap memastikan pasokan daging-daging yang lebih murah sebagai pilihan bagi masyarakat Jakarta," kata Raditya. Untuk mengetahui informasi terkini tentang pangan, mulai dari jenis pangan dan harga, masyarakat bisa langsung mengunjungi website https://infopangan.jakarta.go.id.
Pembeli Kabur
Terpisah, Helmawati (48), pemilik rumah makan padang Mitra Mandiri di Kelurahan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur mengaku khawatir selama rencana aksi mogok pedagang daging pelanggan bakal berkurang.
Pasalnya daging sapi merupakan bahan dasar untuk membuat masakan rendang. Sajian yang digemari banyak warga dan menjadi ciri khas dari setiap usaha rumah makan padang.
"Makannya itu enggak kebayang, orang kan nanya rendang kok enggak ada? pergi deh enggak jadi beli," kata Helmawati.
Selain sebagai lauk, bumbu pada sajian rendang pun turut jadi ciri khas karena selalu ada pada setiap pesanan tanpa mengenal lauk bila bersantap di rumah makan padang. Karenanya di saat harga daging sapi mencapai Rp 140 ribu per kilogram pengusaha rumah makan padang sepertinya tetap rela merogoh kantong lebih dalam untuk belanja daging.
"Rendang itu kan ciri khasnya, kalau enggak ada rendang. Orang akan bilang lah kok ini warung makan Padang atau bukan? Berharap biar harga cepat turun, jadi enggak ada mogok," ujarnya.
Tengku Biismi (51), suami Helmawati yang ikut mengelola Rumah Makan Padang Mitra Mandiri menuturkan khawatir bila harga daging sapi tidak kunjung turun maka menurunkan daya beli warga.