Berita Batanghari

Rumah Khusus untuk Warga Lorong Orang Kayo Hitam Sudah Rampung, Perkim Ungkap Alasan Belum Ditempati

Berita Batanghari-Dengan demikian masih ada 42 unit rumah dari total 72 unit yang direncanakan terkena relokasi akan diusulkan

Penulis: A Musawira | Editor: Nani Rachmaini
Musawira/tribunjambi
Penampakan kondisi 30 unit rumah di samping pasar ternak, Muara Bulian untuk relokasi masyarakat di Lorong Orang Kayo Hitam. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN-

Masyarakat yang berada di Lorong Orang Kayo Hitam Kelurahan Muara Bulian, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari rencananya akan menempati hunian baru di samping Pasar Ternak Muara Bulian.

Relokasi tersebut bagi masyarakat yang terdata bertempat tinggal di bantaran Sungai Batanghari dan berpotensi terkena longsor tiap tahunnya.

Pembangunan 30 unit rumah sudah rampung dikerjakan akan tetapi belum dilakukan serah terima oleh Kementrian PUPR kepada Pemda Batanghari.

Rumah khsusus tu nanti dihibahkan ke Pemda oleh Kementrian PUPR.

“Kementrian PUPR mau meresmikan asalkan rumah tersebut harus sudah dilengkapi aliran air, aliran listrik dan jalan,” kata Verry Ardiansyah Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Batanghari pada Kamis (24/2/2022).

Verry bilang yang masih menjadi kendala adalah sambungan instalasi listrik yang belum teraliri terhadap 30 unit rumah tersebut.

“Kita sudah koordinasi dan rapat bersama pihak PLN Muara Bulian, hasilnya kebutuhan listrik terhadap rumah khusus tersebut membutuhkan satu trafo khusus. Karena kalau disambung langsung dayanya tidak mampu untuk menampung semua rumah itu. Solusinya menghadirkan satu trafo,” katanya.

Pihak PLN lanjut kata Verry meminta Pemda untuk sharing investasi artinya PLN menyiapkan kelengkapan dari listrik dan Pemda menyiapkan trafo.

“Pemda sudah menganggarkan untuk pembelian trafo sekitar Rp 200 juta tinggal lagi menunggu dananya keluar, jika sudah tersedia maka menyerahkan trafo ini kepada PLN. Trafo ini nanti menjadi aset dari PLN,” ucapnya.

Pembelian trafo dengan harga Rp 200 juta tersebut ditafsir sangat cukup untuk mengakomodir 72 unit rumah, masing-masing rumah memiliki daya 900 votl.

Sementara itu sesuai SK yang ditetapkan Bupati Batanghari, pada 2021 lalu Pemkab Batanghari mengusulkan sebanyak 72 unit rumah atau KK yang akan direlokasi.

“2021 kemarin Pemerintah Pusat hanya memberikan atau menganggarkan sebanyak 30 unit rumah. Kondisinya sudah selesai semua hanya menunggu aliran listrik saja,” katanya.

Dengan demikian masih ada 42 unit rumah dari total 72 unit yang direncanakan terkena relokasi akan diusulkan tahun ini.

Pemkab Batanghari sudah berkoordinasi dengan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI Jambi untuk 42 unit rumah lagi.

“Kalau bulan ini listrik sudah masuk maka Pemerintah Pusat akan meresmikan intinya hanya menunggu kesiapan dari Pemda untuk menyiapkan semua fasilitasnya baru nanti akan ditempati,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved