Timnas Indonesia
Mees Hilgers dan Tijjani Reinders Tolak ke Timnas indonesia, Respon Shin Tae-yong dan PSSI
Timnas Indonesia. Shin Tae-yong. Tijjani Reinders. PSSI. Pemain keturunan Indonesia menolak untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.
TRIBUNJAMBI.COM - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong mengungkapkan keterkejutannya ketika putranya, Mees Hilgers dan Tijjani Reinders, menolak bergabung dengan tim nasional Indonesia.
Hal itu diungkapkan pengurus PSSI (Exco) Hasani Abdulgani yang mengatakan Shin Tae-yong terkejut karena Mees sebelumnya telah memberikan lampu hijau kepada Hilgers untuk menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Seperti yang kita ketahui, Shin Tae-yong sudah melakukan wawancara dengan Mees Hilgers dan Kevin Diks.
Saat itu, Shin Tae-yong dikabarkan sempat mendengar kabar bahwa kedua pemain tersebut tertarik membela Timnas Indonesia.
Namun kenyataannya, kedua pemain tersebut tidak dinaturalisasi karena tidak mendapat restu orang tua.
Sementara itu, Hasani Abdulgani baru saja dihubungi untuk Tijjani yang menjawab tidak berminat membela timnas Indonesia.
Hal ini diungkapkan Hasani melalui Instagram pribadinya merujuk pada Tijjani Reijnders yang sempat ragu untuk bergabung dengan timnas Indonesia meski penampilannya sudah tidak bagus.
Hasani menjawab bahwa jelas ada keputusan yang membuat kecewa pelatih Shin Tae-yong.
Menurutnya, tidak semuanya mengejutkan pelatih asal Korsel itu.
"Saya sebenarnya tidak terlalu kaget (dengan penolakan itu)," kata Hasani Abdulgani, Sabtu, 19 Februari 2022.
Baca juga: Link Live Streaming BRI Liga 1 Lengkap: Persiraja vs Persebaya, PSM vs Persita, & Persija vs Persik
Baca juga: Man United sedang Pantau Pemain AS Roma, 3 Klub Raksasa Eropa Ikut Mengincar
Hasani mengatakan pihaknya tidak terlalu kaget karena sebelumnya sudah ada penolakan.
PSSI tidak bisa menerima penolakan Tijjani Reijnders.
Karena Shin Tae-yong dan PSSI sedang mencari pemain keturunan terbaik.
Karena itu, pemain yang diminati Shin Tae-yong sebenarnya adalah pemain yang kualitasnya di atas rata-rata pemain Indonesia.
“Anda harus menetapkan standar yang tinggi. Terima kasih telah melakukan ini," katanya.