Pemilu 2024
Survei SMRC, Ridwan Kamil Unggul dalam Bursa Pemilihan Presiden di Jabar. PDIP Melorot
Elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil unggul dalam bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di wilayah Jawa Barat.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil unggul dalam bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di wilayah Jawa Barat.
Hal itu terekam dalam Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang diumumkan, Selasa (15/2/2022).
Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad menuturkan Kang Emil unggul dalam kategori pilihan top of mind (jawaban spontan) dan pertanyaan tertutup empat nama.
"Kita lihat ada 4 nama yang menempati urutan teratas (top of mind), dan keempatnya sulit kita tentukan mana yang lebih unggul dibanding yang lain. Ridwan Kamil (13 persen ), Anies Baswedan (12,2 persen), Prabowo Subianto (12 persen) dan Ganjar Pranowo (10 persen), sementara nama-nama lain di bawah 3 persen," kata Saidiman.
Saidiman mengatakan masih ada 43 persen responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
Kemudian dalam simulasi empat nama tertutup, Saidiman mengatakan Ridwan Kamil mendapatkan persentase tertinggi yakni 22,2 persen.
"Suara masih terdistribusi secara merata di antara empat nama teratas ini. Ridwan Kamil (22,2 persen), Prabowo Subianto (21,9 persen), Anies Baswedan (19,3 persen), dan Ganjar Pranowo (17,8 persen), sementara masih ada 18,8 persen yang belum menjawab atau tidak tahu," ucap Saidiman.
Saidiman juga mencoba simulasi Ridwan Kamil dikeluarkan dalam pilihan, lalu sisa tiga nama saja yang ditanyakan ke warga
Dalam temuannya, Saidiman mencatat nama Prabowo menempati urutan pertama dengan persentase 28,7 persen.
"Anies Baswedan mendapatkan 27 persen dan Ganjar Pranowo 25,1 persen, dan masih ada 19,2 persen yang belum menentukan atau menjawab," kata Saidiman.
Survei SMRC digelar pada 5-8 Februari 2002 menggunakan metode double sampling dan random digit dialing.
Responden yang dapat diwawancarai secara valid adalah sebanyak 801 responden.
Margin of error sebesar kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen asumsi simple random sampling.
Terkait kepuasan terhadap kinerja Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Saidiman mengatakan warga yang menyatakan sangat puas sebesar 11 persen dan warga yang menyatakan cukup puas 66 persen
Sementara warga yang menyatakan kurang puas ada 16 persen dan yang menyatakan tidak puas sama sekali 3 persen.
Sementara itu, kata dia, masih ada 5 persen warga yang belum menentukan jawaban.
"Kalau kita gabung di sini antara warga yang menyatakan puas dan cukup puas maka jumlahnya menjadi 77 persen. Jadi ada 77 persen warga yang mengaku cukup puas terhadap kinerja Gubernur Jawa Barat,” ucap Saidiman.
“Sementara yang menyatakan sebaliknya itu sekitar 19 persen. Dan masih ada 5 persen yang belum menjawab," sambungnya.
Elektabilitas PDIP di Jabar Merosot
Hasil survei SMRC terbaru yang dilakukan pada 5 sampai 8 Februari 2022 mengungkapkan pernyataan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan terkait Etnis Sunda.
Pernyataan itu berdampak negatif terhadap elektabilitas PDIP di Jawa Barat.
Pertanyaan yang diajukan ke survei tersebut adalah Apakah Ibu/Bapak tahu atau pernah mendengar kabar tentang anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Arteria Dahlan yang dianggap menyinggung Etnis Sunda karena meminta Jaksa Agung mencopot seorang Kajati yang bicara menggunakan Bahasa Sunda dalam sebuah rapat?
Manager Program SMRC Saidiman Ahmad mengatakan ada 66 perse warga Jawa Barat yang mengetahui peristiwa itu.
Pertanyaan berikutnya yang ditanyakan dalam survei adalah Jika tahu persitiwa itu, apakah Bapak/Ibu setuju atau tidak setuju dengan pendapat bahwa Arteria Dahlan telah menyinggung Etnis Sunda?
Saidiman mengatakan mayoritas di antaranya atau 64 perse dari 66 persen yang tahu menyatakan setuju jika dikatakan Arteria Dahlan telah menyinggung Etnis Sunda.
Pertanyaan selajutnya yang ditanyakan kepada mereka yang tahu adalah Apakah Ibu/Bapak tahu atau pernah dengar bahwa Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono sudah mengirimkan protes dan permintaan ke DPP PDIP agar Arteria Dahlan diberikan sanksi yang berat?
Saidiman mengatakan ada 45 perse dari yang tahu kasus itu menyatakan tahu tentang upaya DPD PDIP Jawa Barat meminta DPP PDIP memberikan sanksi yang berat terhadap Arteria Dahlan.
Kemudian, dari yang tahu upaya dari DPD PDIP Jawa Barat tersebut, ditanyakan lagi Apakah Ibu/Bapak suka atau tidak suka dengan langkah Ketua DPD PDIP Jawa Barat tersebut?
Saidiman mentatakan mayoritas atau 89% menyatakan suka dengan langkah yang ditempuh ketua DPD PDIP Jawa Barat tersebut.
Saidiman mengatakan berdasarkan survei pernyataan atau kasus mengenai Arteria Dahlan memiliki pengaruh pada elektabilitas PDIP.
Dari yang tahu peristiwa itu, kata Saidiman, hanya 14 persen yang menyatakan pilihan terhadap PDIP.
Sementara mereka yang tidak tahu ada 21 persen yang menyatakan pilihan terhadap PDIP.
“Kita lihat di sini bahwa isu atau kasus Arteria Dahlan terkait pernyataan mengenai Etnis Sunda itu berdampak negatif terhadap elektabilitas PDI Perjuangan," kata Saidiman.
Survei dilakukan lewat telepon dengan mempertimbangkan aspek metodologis secara seksama.
Survei dilakukan lewat telepon karena dinilai lebih mungkin dilakukan di tengah-tengah upaya warga melakukan sosial distancing di masa pandemi covid-19.
Target populasi survei tersebut adalah warga Jawa Barat yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel atau sekitar 76 persen dari total populasi pemilih di Provinsi Jawa Barat.
Sampel sebanyak 801 responden dipilih secara acak dari populasi tersebut dan diwawancarai lewat telepon.