Pemain AS Roma Dibuat Takut oleh Jose Mourinho, Kritik Mantan Striker Lazio

TRIBUNJAMBI.COM - Mantan striker Lazio, Paolo Di Canio mengkritik Jose Mourinho dengan mengatakan bahwa para pemain Roma takut padanya.

Dia juga menyoroti bagaimana pelatih asal Portugal itu melakukan kesalahan yang sama di Tottenham Hotspur.

Giallorossi keluar dari empat besar, yang merupakan target utama mereka di awal kampanye.

Di laga teranyar, mereka ditahan imbang 2-2 melawan Sassuolo, menyia-nyiakan kesempatan untuk mendekat posisi klasemen ke Atalanta dan Juventus yang juga meraih hasil imbang dalam pertemuan mereka di Stadion Gewiss.

Mourinho telah banyak mengkritik para pemainnya baik di dalam ruang ganti maupun di depan kamera.

Mantan striker Italia, Paolo Di Canio menyoroti bahwa ini adalah kesalahan yang sudah dilakukan pelatih Portugal di masa lalu.

“Mourinho menghantam ruang ganti, seperti semua penggemar yang mengkritik pemain yang menghasilkan jutaan,” kata Di Canio kepada Sky Sport Italia, dilansir pada Senin (14/2/2022).

“Dia telah memicu aspek ini. Dia melakukan hal yang sama di Tottenham, dia menyalahkan para pemain, tetapi penggemar di sana tidak menanggapinya."

"Dia terpaut satu poin dari Liverpool, kemudian dia kalah dalam pertandingan melawan The Reds dan terdiam di delapan pertandingan berikutnya."

"Sekali lagi, dia mulai berbicara tentang pemain dan wasit."

Baca juga: Daftar 5 Pemain Incaran AS Roma, Jose Mourinho Ingin Kuatkan Lini Tengah di Klub Liga Italia

Baca juga: Jose Mourinho Frustasi Usai AS Roma Ditahan Imbang Sassuolo Dengan 10 Pemain

Baca juga: Daftar 5 Pemain AS Roma yang Bisa Tinggalkan Klub, Masalah di Skuad Jose Mourinho Makin Panas

"Tidak dengan intensitas ini, tetapi para penggemar mengucapkan selamat tinggal padanya."

“Bagian paling bersemangat dari penggemar Roma masih membela Mourinho, tetapi seorang pemain memiliki ketakutan di Roma dan memiliki rasa takut untuk membicarakannya dengan pelatih."

“Para pemain Roma dan Lazio merasa seperti Brad Pitt ketika hal-hal baik seperti radio di ibu kota selalu membicarakan mereka."

"Namun, mereka takut ketika kalah dan hidup dalam ketakutan untuk melakukan apa pun.”

(Tribunjambi.com/ Mareza Sutan AJ)