Berita Selebritis
Pantas Menghilang dari Layar Kaca, Paranormal Ningsih Tinampi Disentil KPI
Sosok Ningsih Tinampi pernah viral di media sosial, hingga banyak orang dari berbagai daerah yang datang berobat, bahkan sampai luar negeri.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Begini kabar Ningsih Tinampi yang dulu terkenal karena kesaktiannya.
Sosok Ningsih Tinampi pernah viral di media sosial, hingga banyak orang dari berbagai daerah yang datang berobat, bahkan sampai luar negeri.
Sayang pengobatan Ningsih Tinampi terhenti dan kini jarang muncul di televisi maupun media sosial.
Ningsih Tinampi sempat bikin heboh karena mengaku mampu memanggil nabi dan malaikat.
Baca juga: Ingat Dukun Kondang Ningsih Tinampi? Sekarang Anak Buahnya Pontang Panting Cari Nafkah
Ningsih Tinampi pernah mendapatkan teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Program reality show berklasifikasi R13+ ini kedapatan melakukan pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI tahun 2012.
Dari situs resmi KPI, pelanggaran yang dimaksud berupa visualisasi Ningsih Tinampi saat melakukan terapi kepada pasien.
KPI menyoalkan adegan Ningsih Tinampi berkomunikasi dengan makhluk halus yang ada di dalam tubuh pasiennya dan menjadikan pasien yang sedang menderita sebagai objek candaan.
Baca juga: Lama Tak Terdengar Bagaimana Sekarang Nasib Ningsih Tinampi? Ternyata Tinggalkan Anah Buahnya Kesini
Pelanggaran itu ditemukan tim pemantauan KPI Pusat pada tanggal 21 Mei 2021 pukul 04.37 WIB.
Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, menyebut adegan di atas tidak mengindahkan aspek-aspek perlindungan terhadap anak dalam isi siaran
"Adegan kesurupan dan kemudian ada komunikasi dengan mahluk halus yang ada dalam tubuh pasien dan menjadikannya bahan candaan di tengah pasien tersebut sedang sakit jelas tidak memberikan nilai-nilai baik bagi penonton khususnya remaja."
"Sementara orang di sekitar pasien dibiarkan mengabadikan peristiwa tersebut dengan handphone-nya."
Baca juga: Ditinggal Ningsih Tinampi ke Turki, Nasib Anak Buahnya jadi Tukang Kebun : Kita Cari Makan Sendiri
"Kerahasiaan identitas dan keluhan pasien harus diperhatikan. Prinsip perlindungan dan edukasi harus selalu ditegakkan," kata Mulyo. (GRID.ID)