Berita Tanjab Timur

Walau Berstatus Honorer, Pegawai Diskominfo Tanjab Timur Ini Kuasai 5 Bahasa Asing

Ilham Adha Riady adalah tenaga honorer yang mengabdi di Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur sejak 2021. 

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Rahimin
tribunjambi/abdullah usman
Ilham Adha Riady. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Dinas Kominfo Tanjung Jabung Timur patut berbangga. Sebab, ada satu pegawainya yang menguasai lima bahasa asing

Ia adalah Ilham Adha Riady, atau yang kerap disapa Ilham.

Ilham Adha Riady adalah tenaga honorer yang mengabdi di Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur sejak 2021. 

Menariknya, Ilham Adha Riady memiliki kelebihan dari rekan sesama honorer lainya, terutama dari penguasaan bahasa asing.

Ilham Adha Riady ternyata mampu menguasai 80 persen bahasa asing dari 5 negara.Negara. 

Yakni mulai dari Bahasa Inggris, Arab, Thailand, Philipina, dan Bahasa Jepang.

Sebagian besar dipelajari secara otodidak melalui sebuah aplikasi di media sosial, yang menghubungkannya berkomunikasi antar negara. 

Disela sela kesibukannya saat bekerja di Diskominfo Tanjab Timur sebagai programing, Ilham Adha Riady menyisihkan waktu untuk berbagi cerita bersama Tribunjambi.com.

Dikatakannya, ia mulai bisa atau memahami belajar ading sendiri sudah berjalan lebih kurang lima tahun. 

Sebagian besar dipelajarinya dari secara kebetulan, atau otodidak. Memang melalui pertemanan dan komunikasi di sebuah layanan aplikasi medsos yang terkoneksi ke seluruh dunia. 

"Memang awalnya tidak mudah sih, berawal dari say hello kemudian mulai bertemu teman dan lain sebagainya, hingga bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan bahasa yang kita inginkan atau pelajari," kata Ilham Adha Riady

"Yah kuncinya memang kita harus bisa Bahasa Inggris dulu, sebagai bahasa pembuka untuk belajar tadi, kemudian saling tanya jawab akhirnya paham," sambungnya. 

Ilham Adha Riady mengakui, dalam mempelajari bahasa asing kebanyakan diperoleh secara medsos tadi, tanpa melalui kurus ataupun akademisi.

Hanya saja, untuk Bahasa Arab dan Bahasa Inggris memang dipelajari di bangku sekolah maupun perguruan tinggi. 

"Tapi kalau Bahasa Thailand, Jepang dan yang saat ini masih proses belajar yaitu Bahasa Filipina itu dipelajari melalui aplikasi ataupun otodidak," jelasnya. 

Tentu dengan adanya kemampuan lebih yang dimilikinya ini, sedikit banyak dapat bernilai positif bagi kehidupannya.

Paling tidak dampak positif yang dirasakannya dari penghasilan yang diperolehnya saat berjualan di medsos. 

"Karena ketika kita berdagang di medsos, dan pemasarannya bukan lagi lokal namun sudah luar negeri. Tentu akan ada finansial lebih yang akan kita peroleh jika menjualnya di pasar lokal," ujar Ilham Adha Riady

"Itu satu poin positif yang saya rasakan saat ini, selain itu menambah wawasan  dan juga pertemanan baru dari negara negara berbeda," sambungnya. 

Di akhir obrolan, Ilham Adha Riady sempat berpesan kepada generasi muda, untuk terus giat dalam belajar terutama untuk belajar hal baru.

Sebab, tidak menutup kemungkinan apa yang dilakukan hari ini dapat bermanfaat di kemudian hari.

Baca juga: Begini Cara Daftar Beasiswa Kursus Bahasa Asing Bagi Mahasiswa Indonesia. Pendaftaran Gratis

Baca juga: Pembukaan Pembahasan Draf Akhir Roadmap dan Diseminasi Pendidikan Islam Inklusi

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved