Perayaan Imlek 2022 di Jambi
Suasana Vihara Sakyakirti dan Kelenteng Leng Chun Keng saat Imlek 2022 di Kota Jambi
Masyarakat Tionghoa di Kota Jambi ada yang beribadah di vihara-vihara, dan ada juga di beragam kelenteng.
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Masyarakat Tionghoa di Kota Jambi ada yang beribadah di vihara-vihara, dan ada juga di beragam kelenteng.
Kelenteng yang menyembah dewa-dewi, dan disertai dewa utama di dalamnya.
Lalu vihara menyembah roh para leluhur, dan Budha, Selasa (1/2/22).
Madya Nitta, Pengurus Vihara Sakyakirti Jambi mengatakan bahwa proses ibadahnya yaitu pertama umat ke Bakti Kala, tempat umat membaca mantra.
"Mantra yang dibacakan semuanya sama dengan ayat suci," katanya.
Namun dibacakan dengan menggunakan bahasa sansekerta.
Kemudian mereka juga melakukan sembahyang leluhur.
Yang mana abu dari mendiang leluhurnya diletakkan di ruang abu.
Abu tersebut diletakkan dalam guci-guci kecil pada ruang abu.
Suasana sembahyang di Vihara Sakyakirti pun semakin banyak umatnya.
Hingga tengah hari umat Vihara Sakyakirti pun masih terus berdatangan.
Berbeda dengan Vihara Sakyakirti, Kelenteng Leng Chun Keng membuka ibadah untuk umatnya sekira pukul 00.00 WIB menuju hari H Imlek.
Ketika pukul tersebut, semua umat baru dipersilakan masuk.
Hari sebelumnya, Rito Halim, Humas Kelenteng Leng Chun Keng mengatakan biasanya umat beribadah sendiri.
"Kalau untuk sembahyang leluhur, umat biasanya juga menyimpan abu leluhur di rumahnya masing-masing," ujar Rito.