Berita Kerinci
Air Sungai Meluap 6 Remaja Tak Bisa Pulang dari Objek Wisata di Kerinci dan Diselamatkan Petugas
Heboh di media sosial enam orang pengunjung objek wisata Air Terjun Pancuran Rayo, Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci tak pulan
Penulis: Herupitra | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Heboh di media sosial enam orang pengunjung objek wisata Air Terjun Pancuran Rayo, Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci tak pulang hingga malam.
Petugas kepolisian dan warga lakukan pencarian dan akhirnya menemukan mereka.
Informasi yang didapatkan ke enam ramaja terdiri dari tiga orang laki-laki , RA (18), RDP (18), GU (18) dan tiga orang wanita ST (14), AD (17), SP (17), pada Senin (16/12021) sekira pukul 11.00 wib, tiba di Desa Koto To Pulau Tengah dengan mengendarai sepeda motor.
Tiba di Koto Tuo mereka yang berasal dari Rawang Kota Sungai Penuh itu langsung memarkirkan motor mereka di rumah warga setempat.
Setelah itu dengan berjalan kaki, mereka melanjutkan perjalanan untuk menuju Air Terjun Pancuran Rayo.
Namun hingga pukul 20.00 Wib, keenam remaja tak kunjung kembali dari lokasi AirTerjun.
Khawatir dengan keselamatan keenam remaja tersebut, informasi mengenai mereka pun disebarkan.
Hingga akhirnya petugas dari Kepolisian Kerinci bersama warga setempat langsung melakukan pencarian ke lokasi.
Setelah menempuh perjalanan perbukitan dan aliran sungai, sekira pukul 22.00 Wib, mereka ditemukan berada di lokasi objek wisata Air Terjun Pancuran Rayo Pulau Tengah dalam keadaan selamat.
Kapolres Kerinci AKBP Agung Wahyu Nugroho melalui Bhabinkamtibmas Briptu Ade Zulnadi membenarkan hal itu.
Katanya, setelah mendapat informasi, ia bersama Waka Polsek Danau Kerinci IPTU Zulkasi, kepala desa, dibantu juga pemuda dan masyarakat langsung melakukan pencarian.
"Alhamdulillah kita berhasil menemukan mereka dalam keadaan selamat," kata Ade Zulnadi.
Dijelaskannya, keenam remaja tersebut tidak bisa turun dari lokasi karena tidak bisa menyebrang anak sungai.
Sebab anak sungai yang sebelumnya mereka lewati itu melual karena human turun.
"Ternyata setelah sampai di atas hujan turun, dan saat mereka ingin turun anak sungai meluap sehingga mereka tidak bisa melewatinya," jelasnya.