Jose Mourinho Lagi-lagi Singgung Masalah Mental, Terkait Kekalahan AS Roma atas Juventus

Pelatih AS Roma, Jose Mourinho kembali menyalahkan keruntuhan psikologis atas kekalahan menyakitkan AS Roma 4-3 dari Juventus pada Senin (10/1/2022)

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Suci Rahayu PK
Instagram Juventus
AS Roma kalah 4-3 dari Juventus 

TRIBUNJAMBI.COM - Pelatih AS Roma, Jose Mourinho kembali menyalahkan keruntuhan psikologis atas kekalahan menyakitkan AS Roma 4-3 dari Juventus pada Senin (10/1/2022) dini hari WIB.

Giallorossi mengendalikan pertandingan melawan Bianconeri, memimpin 1-0 dengan cepat sebelum memperbesar keunggulan menjadi 3-1 pada awal babak kedua.

Kemudian tim Turin mencetak tiga gol beruntun dalam tujuh menit untuk membalikkan keadaan, memberi mereka keunggulan 4-3.

Pemain AS Roma, Jordan Veretout diadang pemain Juventus pada pertandingan Liga Italia.
Pemain AS Roma, Jordan Veretout diadang pemain Juventus pada pertandingan Liga Italia. (Marco BERTORELLO / AFP)

Penyelamatan penalti Wojciech Szczesny di babak akhir pertandingan memastikan tim asuhan Massimiliano Allegri meraih tiga poin.

Berbicara dengan DAZN setelah pertandingan, Mourinho jelas sangat marah dengan hasilnya.

“Kami berada dalam kendali penuh selama 70 menit,” kata Mourinho, dikutip dari Football Italia.

“Tim bermain sangat baik dan memiliki mentalitas mengambil kendali, kami keluar dan memulai dengan kuat."

"Kami memiliki gagasan tentang tekanan tinggi, mengendalikan tempo dan mengambil inisiatif."

“Sangat bagus selama 70 menit, lalu ada keruntuhan psikologis ini. Skor 3-2 membunuh kami, karena Felix memiliki permainan yang luar biasa, yang diakhiri dengan sprint melawan Cuadrado."

Baca juga: Apa yang Disiapkan RANS Cilegon untuk Datangkan Mesut Ozil? Raffi Ahmad Sebut Sudah Jalin Komunikasi

Baca juga: Teka-teki Pemilik Baru FK Senica Terjawab, Klub Egy Maulana Umumkan Direksi Dipimpin Peter Nagon

"Saya melepasnya dan penggantinya membuat semuanya salah."

“Ketika kami membiarkan mereka kembali untuk 3-2, tim dengan mentalitas yang kuat seperti Juventus, karakter yang kuat, memberikan ketakutan dan masalah psikologis yang kompleks."

"Tidak masalah bagi saya memiliki 3-2, tapi itu masalah bagi mereka. Untuk tim saya."

“Pada akhirnya, ketika Anda berada dalam masalah, Anda bangkit kembali dan menemukan karakter Anda. Tapi ada orang di ruang ganti ini yang agak terlalu baik, agak terlalu lemah."

“Saya sudah mengatakan kepada para pemain, jika pertandingan berakhir pada menit ke-70, itu akan menjadi penampilan yang luar biasa. Sayangnya, itu tidak berakhir saat itu. ”

Mourinho telah memasukkan Ainsley Maitland-Niles langsung ke starting XI hanya beberapa jam setelah menyelesaikan transfer pinjaman dari Arsenal, ketika Rick Karsdorp dan Gianluca Mancini diskors.

“Saya juga memiliki keterbatasan di bangku cadangan, tidak banyak pilihan."

"Maitland-Niles baru saja tiba, maka minggu depan kami pasti akan mendatangkan pemain lain. Saya di sini untuk membantu tim.”

Pelatih asal Portugal itu membahas performa remaja Ghana Felix Afena-Gyan.

Baca juga: Hasil Liga Serie A: AS Roma vs Juventus dan Inter vs Lazio, Dua Klub Ibu Kota italia Tumbanb

“Sampai beberapa bulan lalu dia bermain di lapangan Primavera. Dia anak yang rendah hati, anak laki-laki yang ingin belajar, dari sudut pandang taktis dia membutuhkan hal-hal sederhana dan objektif untuk melakukan itu."

“Dia melakukan apa yang harus dia lakukan, dia menciptakan masalah bagi Cuadrado dan juga melakukan pekerjaan dengan baik dalam bertahan."

"Sayangnya dia tidak memiliki cukup bahan bakar selama 90 menit dan ketika dia keluar, kami melewatkan hal-hal yang terlalu sederhana. Dia punya bakat, dia hanya butuh konsentrasi.”

Mourinho membahas dampaknya terhadap skuad dan apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah Roma saat ini.

“Saya tidak pernah berpikir kepribadian saya sudah cukup. Saya pikir itu bisa sedikit lebih mudah."

"Selama 70 menit kami memainkan permainan yang juga merupakan konsekuensi dari bakat yang kami miliki, tetapi dalam pilihan utama skuad dan pemain yang bermain sering ada kekurangan kepribadian, bahkan dalam mengelola emosi dan dalam permainan."

“Saya ingin bekerja di sini setiap hari selama tiga tahun ini, tidak kurang sehari. Saya butuh bantuan dari klub yang benar-benar cocok dengan potensi kami."

"Sekarang kami merekrut dua pemain dengan status pinjaman untuk membantu tim, satu adalah Maitland-Niles dan gelandang lain yang saya pikir akan tiba minggu depan."

"Seorang pemain dengan lebih banyak fisik dan kepribadian, cocok untuk memiliki tanggung jawab."

“Hal bermain di zona nyaman ini, bermain menjadi 6-7 terlalu mudah untuk beberapa kepribadian. Kami harus keluar dari mentalitas ini."

"Setelah Milan saya memberi tahu orang-orang bahwa merekalah yang harus mendekati saya, bukan saya yang harus menjadi serupa dengan profil psikologis mereka. Aku tidak mau.”

Kekalahan Roma berarti bahwa mereka sekarang duduk di urutan ke-7 di tabel Serie A setelah 21 pertandingan.

Klub ibu kota Italia, AS Roma sejatinya berhasil mencetak gol lebih dulu dan menguasai pertandingan secara keseluruhan.

Penyerang andalan mereka, Tammy Abraham berhasil memecah kebuntuan di menit 11' setelah berhasil memaksimalkan umpan cantik Jordan Veretout.

Sayangnya, keunggulan Giallorossi (julukan AS Roma) itu tidak bertahan lama, karena penyerang Juventus, Paulo Dybala berhasil menyamakan kedudukan di menit 18' setelah sukses memanfaatkan umpan Federico Chiesa.

Sayangnya, pemberi assist tidak bertahan lama di lapangan karena harus ditarik keluar di menit 32' dan digantikan Dejan Kulusevski.

Meski keduanya tampil menyerang, namun skor 1-1 mengantarkan kedua tim ke ruang ganti.

Di awal babak kedua, tuan rumah AS Roma yang diasuh pelatih Jose Mourinho langsung memberikan kejutan dengan mencatatkan dua gol beruntun.

Pertama, melalui Henrikh Mkhitaryan di menit 48' yang sukses mengonversi umpan Lorenzo Pellegrini menjadi gol.

Di menit 53' giliran Lorenzo Pellegrini yang mencatatkan namanya di papan skor dan membuat tuan rumah unggul 3-1.

Sayangnya, Juventus membuat keadaan berubah menjelang akhir pertandingan.

Skuad asuhan Massimiliano Allegri berhasli menghujani gawang Serigala Roma dengan tiga gol beruntun.

Dimulai dengan gol Manuel Locatelli yang memanfaatkan umpan Alvaro Morata di menit 70'.

Dua menit kemudian, di menti 72', giliran Dejan Kulusevski yang berhasil mencetak gol dan menyamakan kedudukan menjadi 3-3.

Setelah berhasil mengimbangi AS Roma, giliran pemain belakang Bianconeri (julukan Juventus) Mattia De Sciglio yang menjadi pahlawan bagi tim tamu dengan mengalahkan tuan rumah.

De Sciglio memanfaatkan bola liar dan melesakkan bola ke gawang yang dikawal Rui Patricio.

Skor 3-4 untuk kemenangan tim tamu menutup laga AS Roma vs Juventus.

(Tribunjambi.com/ Mareza Sutan AJ)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved