Prabowo Akhirnya Bongkar Hubungannya dengan Luhut di Gultor 81, Sama-sama Keras

Prabowo bercerita bagaimana dia bertemu dengan Luhut. Kala itu, Prabowo masih berpangkat kapten, sementara Luhut baru kembali dari Operasi Nanggala 5.

Kolase/Tribun Jambi
Luhut Binsar dan Prabowo Subianto 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menceritakan pengalamannya bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Diketahui keduanya pernah bersama-sama dalam Detasemen 81 pada 1981, yang dikenal sebagai Gultor (Penanggulangan Teror) 81.

Hubungannya dengan Luhut itu diceritakan lengkap dalam Buku Kepemimpinan Militer Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.

Dalam buku tersebut, Prabowo bercerita bagaimana awal mula dia bertemu dengan Luhut. Kala itu, Prabowo masih berpangkat kapten, sementara Luhut baru kembali dari Operasi Nanggala 5 di Timor Timur.

Luhut kemudian diangkat menjadi kepala seksi 2 operasi sementara Prabowo menjadi wakilnya. Keduanya, bahkan saat itu langsung dikirim oleh sekolah Special Forces ke Amerika Serikat (AS). Pada 1981 sejak kembali dari Amerika, Prabowo bersama Luhut dipanggil oleh Benny Moerdani.

"Kami diperintahkan untuk sekolah ke Jerman, sekolah antiteror GSG9. Setelah sekolah itu, kami diperintahkan membentuk pasukan antiteror yang kemudian diberi nama Detasemen 81 karena dibentuk pada 1981,” tulis Prabowo dalam bukunya, dikutip Rabu (5/1/2022).

Prabowo juga menceritakan bagaimana Detasemen 81 yang dibentuknya bersama Luhut berhasil dalam operasi pembebasan sandera di Woyla.

"Ini adalah salah satu peristiwa pembebasan sandera yang paling terkenal di dunia pada saat itu,” kata Prabowo.

Baca juga: Apa Kabar Prabowo Subianto ? Ini Hasil Survei  Terbaru  Oleh SMRC

Saat membentuk dan melatih pasukan antiteror Indonesia, Prabowo menyebut Luhut banyak memberikan masukan terutama dalam menyusun rencana latihan dan administrasi pembangunan.

Bahkan, Prabowo muda saat itu sudah diberikan tanggung jawab untuk pembangunan pangkalan maupun pengoragnisasian. Prabowo mengaku, hubungannya dengan Luhut saat itu sangat baik.

"Tapi memang benar karena kadang sifat kami berdua yang sama-sama Alpha akhirnya juga sering terjadi percikan-percikan. Gaya kepemimpinan dan kepribadian kami sama-sama keras,” katanya.

Namun demikian, Prabowo mengaku banyak belajar dari sosok Luhut Binsar Pandjaitan. Menurutnya, Luhut adalah orang yang tegas dan punya kemauan keras.

"Beliau juga punya fisik yang baik. Beliau memimpin dari depan. Beliau sering lari, dan lari beliau selalu di depan. Saya memang tidak sekuat beliau larinya. Maklum, mungkin ini genetika, saya sering berseloroh orang-orang luar Jawa itu biasanya lebih kuat daripada orang dalam Jawa karena di luara Jawa kampung-kampung itu jauh," ujar Prabowo.

Baca juga: Luhut Minta Masyarakat Waspada, Kasus Covid-19 pada Anak Meningkat Akibat Omicron

"Mungkin pada saat itu genetikanya menjadi kuat lari, kuat jalan. Beliau sering memimpin dari depan. Pak Luhut juga penembak yang bagus. Beliau orang yang teliti dalam perjalanan,” kenang Prabowo.

Setelah kebersamaan yang cukup melekat, keduanya kemudian berpisah. Luhut melanjutkan Sekolah Staf dan Komandi ABRI, sementara Prabowo menjalani Kursus Lanjutan Perwira.

"Kami berpisah dan jarang lagi bertugas bersama, tetapi kami saling menghormati walaupun kadang-kadang perbedaan pandangan tapi di ujungnya kita selalu bersatu untuk kepentingan merah putih,”

Prabowo dan Luhut memang sempat bersebrangan dalam pandangan politik. Namun, kini keduanya duduk di pemerintahan untuk membela panji merah putih.

"Setelah pensiun, kita pernah berada di posisi politik yang berseberangan tapi kita saling menghormati dan selalu pada ujungnya bisa mencari titik-titik kerja sama untuk merah putih,” cerita Prabowo.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Prabowo Saat Bersama-sama Luhut di Gultor 81

Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved