Niat Puasa Daud dan 4 Manfaat Bagi Wanita yang Mengerjakannya

TRIBUNJAMBI.COM - Puasa Daud adalah  puasa yang dikerjakan selang seling misal sehari puasa besok tidak.

Berikut niat Puasa Daud dan manfaat Puasa Daud :

 Niat  Puasa Daud

Nawaitu shauma daawuda sunnatal lillahi ta'ala".

Artinya, "Saya berniat puasa Daud, sunah karena Allah Ta'ala.

Berikut  manfaat Puasa  jika dijalankan oleh wanita.

1. Emosi Lebih Stabil

Dengan  rutin menjalankan puasa ,kita terbiasa menjaga emosi dan juga hawa nafsu.

Emosi  muncul jika wanita tidak bisa mengkontrol dirinya. Dengan menjalani puasa membuat wanita bisa mengkontrol emosi agar tidak berlebihan.

Adanya emosi berlebihan bisa berawal dari hawa nafsu kita,

"dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.” (QS Al Maidah : 49)

2. Menjauhkan dari dari Hal Konsumtif

Wanita yang emosional atau tidak mampu mengendalikan diri maka akan terjebak pada perilaku konsumtif.

Misalnya sering berbelanja, membeli hal-hal yang tidak penting, dan membelanjakan harta bukan sesuai kebutuhan atau sesuai fungsinya.

 Puasa Daud yang   lebih sering akan mampu mengkontrol hal ini bagi wanita.

3. Semakin Dekat Kepada Allah

Puasa  tujuannya agar mendekatkan diri kepada Allah. Sebab, membuat kita lebih banyak beribadah.

Puasa  dapat menjadikan seseorang lebih banyak beribadah daripada melakukan hal-hal yang merusak ibadah puasa.

4. Menjaga Lisan

Dengan seorang wanita kita bisa lebih menjaga lisan, karena puasa menjaga kita.

Hal ini seagaimana disampaikan dalam QS Al Baqarah : 217,

“Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”.(*)

 KHAZANAH ISLAMI LAINNYA DI SINI