Khazanah Islami

Doa Hari Rabu antara Dzuhur dan Ashar Agar Mendapat Rezeki Melimpah

Doa Hari Rabu antara Dzuhur dan Ashar Agar Mendapat Rezeki Melimpah dan diberi keberkahan

Editor: Heri Prihartono
Freepik/Sitthiphong
Doa Hari Rabu dan Keutamaannya 

TRIBUNJAMBI.COM - Pada hari Rabu antara Dzuhur dan Ashar dianjurkan membaca doa dan amalan ini.

Dengan membaca doa hari Rabu ini maka keutamaannya dibukanya pintu rezeki seluas-luasnya.

Anjuran doa hari Rabu berdasarkan hadist nabi dari Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhuma,

Annabaiya shollollahu 'alaihi wasallam du'a fi masjidil futiha tsalasan yaumaltsnaini wayaumaltsalasa wayaumal arba' fastujibalahu yaumal arba'in bainasholataini fa'urifalbisyru fi wajha. kola jabir : falam yanzilu bai amri mahma ghalid illa .....

“Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam berdoa tiga kali di Masjid Al Fath, yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu. Ketika hari Rabu, doa beliau dikabulkan, yaitu diantara dua shalat. Ini diketahui dari kegembiraan di wajah beliau. Jabir mengatakan, ‘Setiap kali ada perkara penting yang berat, maka saya memilih waktu ini untuk berdoa, dan saya mengetahui doa saya dikabulkan.”

Dalam riwayat lain, Jabir mengatakan,

Fastujibalahu yaumal arba' bainasholatain Dzuhri wal 'asri

“Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu di antara shalat Zhuhur dan Ashar”

Artinya doa di hari Rabu adalah doa yang terbaik dan mudah dikabulkan sebagaimana diterangkan dalam hadits.

 Anjuran Berdoa

Dianjurkan agar selalu berdoa dan bermunajat pada Allah.

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,” (QS. Al-Baqarah: 186)

Berikut cara Allah mengabulkan doa hambanya.

1.Allah langsung mengabulkan doa hambanya di dunia.

2.Allah akan mengabulkannya di akhirat. Atau jika tidak, maka Allah akan menggantinya dengan menjauhkan hamba dari musibah.

Nabi Muhammad Saw. bersabda:

“Tiada seorang berdo’a kepada Allah dengan suatu do’a, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa.” (HR. Ath-Thabrani)

Berikut waktu yang dianjurkan untuk berdoa.

1. Sepertiga Malam Terakhir

Sepertiga malam terakhir adalah  waktu mustajab untuk berdoa. Bahkan merupakan waktu yang paling mustajab.

 Rasulullah mensabdakan terkabulnya doa di sepertiga malam terakhir.

“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir di setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Siapa saja yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, siapa saja yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberi, siapa saja yang memohon ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sepertiga malam terakhir inilah waktu paling utama untuk menunaikan sholat tahajud.

2. Setelah Sholat 5 Waktu

Abu Umamah Al Bahili radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Ya Rasulullah, doa manakah yang didengar Allah?” Beliau menjawab, “(Doa pada) akhir malam dan setelah sholat maktubah (sholat wajib)” (HR. Tirmidzi; hasan)

Banyak ulama menjelaskan bahwa maksud hadits ini adalah doa sebelum salam. Namun Imam Nawawi mencantumkan hadits ini dalam kitab Al Adzkar pada bab Dzikir-Dzikir Setelah Sholat.

3. Waktu antara adzan dan iqomah

Doa antara adzan dan iqomat juga tidak akan ditolak oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Waktu antara adzan dan iqomat merupakan waktu mustajab untuk berdoa.

“Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ahmad; shahih)

Karenanya, sungguh beruntung orang-orang yang datang ke masjid di awal waktu, sehingga ia bisa shalat sunnah dan berdoa antara adzan dan iqomat. Ada pun yang terlambat atau masbuq, ia telah kehilangan waktu yang sangat berharga untuk terkabulnya doa.

4. Waktu sujud dalam shalat

Sujud merupakan waktu mustajab untuk berdoa. Karenanya banyak ulama memperpanjang sujud dalam sholat sunnah untuk memperbanyak doa di waktu itu.

Adapun dalam sholat lima waktu, waktu sujud harus disesuaikan dengan kondisi jamaah agar tidak memberatkan.

“Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu” (HR. Muslim)

5. Hari Jumat

Hari Jumat merupakan waktu mustajab untuk berdoa.

Sehingga Rasulullah menyebutkan tidaklah hamba berdoa melainkan  dikabulkan Allah Ta’ala.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda:

“Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa di waktu itu, pasti diberikan apa yang ia minta.” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut. (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebagian ulama menyebutkan  bahwa waktu itu adalah sejak dimulainya khutbah hingga selesai shalat Jumat, sebagian ulama lainnya menjelaskan bahwa waktu itu adalah setelah sholat Ashar hingga matahari terbenam, dan sebagian ulama lainnya lagi menjelaskan bahwa waktu itu di akhir hari Jumat menjelang matahari terbenam.

6. Saat adzan berkumandang dan turun hujan.

Adzan dan turunnya hujan menjadi waktu yang tepat untuk memanjatkan doa.

Saat adzan berkumandang adalah waktu mustajab untuk berdoa. Karenanya kita dianjurkan untuk menjawab adzan dan setelahnya berdoa.

“Dua doa yang tidak tertolak, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR. Hakim; shahih)

(Tribun Jambi/Tribunpontianak)

ARTIKEL KHAZANAH ISLAMI KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved