Kecelakaan Bus Polisi di Jambi
Tangis Pecah dan Hujan Lebat Saat Pelepasan Jenazah Denis, Siswa SPN Polda Jambi Tewas Kecelakaan
Berita Jambi-Suasana haru, selimuti proses upacara pemberangkatan jenazah Denis Yonas Trangen, siswa SPN Polda Jambi, asal Biak, Papua
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Suasana haru, selimuti proses upacara pemberangkatan jenazah Denis Yonas Trangen, siswa SPN Polda Jambi, asal Biak, Papua, yang tewas dalam kecelakaan bus di perempatan traffic light, Kotabaru, Selasa (7/12/2021).
Jenazah Denis, diberangkatkan dari Terminal Cargo, Bandara Sultan Thaha Jambi, menggunakan pesawat komersial Lion Air, tepat pukul 14.40 WIB, menuju Jakarta.
Kemudian dilanjutkan perjalanan menuju ke Makassar dan terakhir menuju Kabupaten Biak, Papua.
Sebelum diberangkatkan, terlebih dahulu dilakukan upacara, di lapangan terminal Cargo Bandara Sultan Thaha Jambi, yang dipimpin langsung oleh Wakapolda Jambi, Brigjen Pol Yudawan Roswinarso.
Upacara diikuti oleh puluhan rekan seangkatan Denis, yang juga berasal dari Papua.
Haru semakin terasa, saat Wakapolda Jambi mulai memimpin upacara, cuaca seketika berubah, dari terik menjadi mendung.
Peti jenazah Denis, diletakkan di tengah lapangan, dan dikawal 5 siswa di sisi kanan dan 5 siswa lainnya di sisi kiri, dua siswa di depan peti almarhum, memegang karangan bunga dan foto Denis.
Saat dua personel Korsik pengantar Jenazah, memukul drum, cuaca yang awalnya gerimis, seketika berubah menjadi guyuran hujan lebat.
Namun, proses upacara tetap dilaksanakan, Wakapolda Jambi bersama rekan-rekan almarhum Denis, tegap berdiri, di bawah guyuran hujan, sembari menyaksikan peti jenazah almarhum dipikul oleh 10 siswa, menuju ke lokasi pemberangkatan terminal cargo.
Haru semakin pecah, usai puluhan rekan-rekan Denis, diberikan waktu untuk melakukan prosesi peribadatan, yang dipimpin oleh seorang pendeta.
Pendeta awalnya membuka dengan doa, kemudian dilanjutkan dengan lagu keagamaan.
Saat itu, tangis rekan-rekan Denis semakin pecah, mereka tak kuasa melepas kepergian rekannya tersebut.
Puluhan siswa dari Papua ini, kemudian berkumpul, membuat lingkaran dan saling berpelukan untuk menguatkan satu dengan yang lainnya.
Sesama mereka, yang berasal dari wilayah Timur Indonesia ini, saling mengusap air mata, dan beberapa mencoba menguatkan temannya yang histeris saat melepas kepergian jenazah Denis.
Sesekali, para siswa teriakan nama Denis, untuk melepas kesedihan.