PSMS Medan
Demi Bersaing di Grup Neraka, PSMS Medan Memburu Pemain Naturalisasi Ini dan Pemain Timnas
Manajemen PSMS pun mengkonfirmasi berniat menambah pemain mengisi posisi striker dan gelandang bertahan yakni osas saha, ahmad bustomi, rocky serdy.
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM - Titus Bonai dan Syaiful Ramadan saat ini menjadi pemain tertua di PSMS Medan.
Namun bila rencana PSMS Medan ini berjalan, mereka bukan lagi berstatus pemain paling senior di klub berjuluk Ayam Kinantan itu.
PSMS berencana mendatangkan tiga pemain baru untuk menambah kekuatan menghadapi babak 8 besar Liga 2.
PSMS berada di grup neraka, bergabung dengan Dewa United, PSIM Jogja, dan Sulut United.
Dilihat dari penampilan di fase grup, Dewa United menunjukkan performa paling hebat.
Hanya lima kali kebobolan dari 10 laga, dan mencetak 15 gol.
Sementara PSMS mencetak gol dengan jumlah yang sama, tapi kebobolan hingga 8 gol.
PSIM pun menunjukkan mereka tim yang kuat, dengan hanya kebobolan 6 gol, mencetak 12 gol.
Lalu Sulut United yang sebenarnya menjadi juara di Grup D, produktivitasnya paling rendah yakni 11 gol, kebobolan 8 kali.
Manajemen PSMS pun mengkonfirmasi berniat menambah amunisi mengisi posisi striker dan gelandang bertahan.
Ada tiga orang yang rencanana didatangkan bila operator liga jadi membuka jendela transfer.
Dua di antaranya merupakan pemain yang masuk kategori telah melewati masa keemasan.
Kedua pemain itu adalah Ahmad Bustomi dan Osas Saha.
Sementara yang tergolong masih muda adalah Rocky Ephy Fano pemain 18 tahun dari Semen Padang FC.
Ahmad Bustomi adalah pemain yang kini masih membela Persela Lamongan.
Baca juga: Gol Egy Maulana Vikri di FK Senica Masuk Nominasi Gol Terbaik di Liga Fortuna Bulan November
Baca juga: Mohamed Salah Kembali Pecahkan Rekor di Liga Inggris Usai Liverpool Bantai Everton
Dia lahir di Jombang pada 13 Juli 1985, atau kini berusia 36 tahun.
Walau sudah tergolong tua, namun dia masih jadi andalan klubnya hingga kini.
Ahmad Bustomi telah diturunkan pada 13 laga, dan 9 kali bermain penuh 90 menit.
Dia juga pernah jadi bagian Timnas Indonesia dengan mengantongi 27 caps.
Sebelum di Persela, Ahmad Bustomi pernah membela Mitra Kukar, Arema FC, Madura United, Arema Cronus, Persema Malang, dan Persikoba.
Sementara Osas Saha merupakan pemain yang tidak asing lagi bagi penggemar PSMS Medan.
Dia sudah pernah membela PSMS pada musim 2009-2010 dan 2011-2013.
Pemain yang bernama lengkap Osas Marvelous Ikpefua yang lahir di Nigeria itu adalah striker naturalisasi.
Osas Saha yang memiliki tinggi 1,80 meter itu adalah pemain bola kelahiran 8 Oktober 1986, atau kini berusia 35 tahun.
Klub terakhir yang dia bela adalah PSG Pati klub milik Atta Halilintar.
Diturunkan tiga kali di putaran kedua ini, Osas Saha berhasil menyumbang 1 gol.
Klub besar yang pernah dia bela Osas Saha di antaranya Bhayangkara FC, Persija, PSM Makassar, Sriwijaya FC, Penang FC, Semen Padang, dan sejumlah klub lainnya.
Baca juga: Daftar Top Skor Liga 2: Pemain PSMS Medan dan Sriwijaya FC Bersaing, Striker Persis Solo Terbanyak
Sementara Ephy Fano adalah pemain dengan posisi striker yang kini masih berusia 18 tahun.
Dia merupakan pemain kelahiran Maluku pada 29 Desember 2002.
Delapan kali diturunkan pelatih Semen Padang FC di liga 2, ada dua gol yang disumbangkan.
Klub lain yang pernah dia bela adalah Bhayangkara FC.
Pemain dengan nama lengkap Serdy Ephyfano Boky itu juga pernah masuk Timnas Indonesia U-19.
Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja, mengakui sudah lakukan pendekatan kepada Serdy Ephy Fano dan Ahmad Bustomi dan juga ke manajemen pemain itu.
Namun apakah jadi merekrut ketiganya atau tidak, dia menyebut masih menunggu regulasi.
"Masih menunggu regulasi. Kalau transfer window tidak ada, mau ngapain?" ungkap pria yang biasa disapa King itu dikutip dari Tribun Medan. (*)
Baca juga: Grup X dan Y Liga 2, Ini Gambaran Lawan PSMS dan Sriwijaya FC di Babak 8 Besar
Baca juga: Skuad PSMS Medan Dijemput Smeck Hooligan Jabodetabek di Bandara Soekarno Hatta