Legenda Brasil Roberto Carlos Ciptakan Dengan Tendangan Pisang Ke Gawang Prancis, Ini Kisahnya 

Legenda Real Madrid dan Brasil Roberto Carlos, Membuat Geger Dengan Tendangan Pisangnya Ke Gawang Prancis, Ini Kisahnya 

Penulis: Zulkipli | Editor: Heri Prihartono
instagram/oficialrc3
Legenda Real Madrid dan Brasil, Roberto Carlos, dikabarkan mengirimkan lamaran untuk menjadi pelatih Bali United. 

TRIBUNJAMBI.COM - Para fans Real Madrid tentu tidak asing dengan pemain Brasil satu ini. Kaki kirinya sangat menentukan bagi Real Madrid dalam pencapaian belasan piala kompetisi.

Dia adalah Roberto Carlos da Silva atau lebih dikenal dengan Roberto Carlos.

 Bintang asal Brasil ini akan selalu dikenang karena sifat simpatik, regularitas, kecepatan (pernah mencapai 100 meter dalam 10,9 detik) dan tendangan kerasnya (sering kali mencapai 140 km/jam).

Carlos dilahirkan di Garca, Sao Paulo, Brasil pada 10/04/1973.

Situs resmi Real Madrid menuis, keinginan bermain sepak bola Carlos mulai menjadi kenyataan pada tahun 1986. 

Saat itu Roberto Carlos bergabung di jajaran União São João, di mana perlahan-lahan dia bertumbuh menjadi dewasa sebagai seorang peamin sepak bola dan selalu menonjol dalam semua kategori.

 Pada tahun 1992, ketika baru berumur 19 tahun, dia telah menjadi seorang pemain ternama di negaranya. 

Klub Palmeiras langsung menunjukan ketertarikannya terhadap pemain ini dan dia turut memperkuat tim ini bersama Rivaldo yang kemudian menjadi lawannya beberapa tahun kemudian.  

Kompetisi-kompetisi liga yang dijuarainya bersama klub Brasil telah mengantar día untuk bergabung bersama klub Inter Milan pada tahun 1995 dan setahun kemudian dikontrak oleh Real Madrid

Partisipasi Roberto Carlos di klub los blancos diwarnai dengan berbagai keberhasilan. Dalam 11 tahun partisipasinya di Real Madrid, Roberto Carlos berhasil menjuarai di antara sekian banyak  trophy, tiga Piala Eropa.  

Setelah menjuarai liga tahun  2007, dia berhenti membela tim madridismo.

 Keberhasilan ini merupakan akhir sumbangan seorang gelandang kiri terbaik yang pernah menginjakkan kakinya di Bernabéu. 

Dia adalah seorang pemain luar negeri pertama dengan pertandingan terbanyak di klub los blancos. 

Gemparkan Dunia Sepak Bola lewat Tendangan Pisang nya.

Ajang Tournoi de France pada 1997 seharusnya hanya menjadi turnamen pemanasan bagi tuan rumah Prancis, sebagai bagian dari persiapan mereka jelang Piala Dunia yang akan digelar setahun setelahnya. 

Meski sifatnya hanya turnamen pemanasan, namun ajang tersebut meninggalkan kesan yang mendalam bagi seorang Roberto Carlos.

Pemain yang saat itu baru saja menjalani musim pertamanya bersama Real Madrid tampil sebagai pencetak gol pertama pada turnamen tersebut. 

Gol yang hadir dari sebuah eksekusi tendangan bebas yang luar biasa. Gol yang akan selalu mengingatkan kita semua kepada sosok yang sering menjadi striker dalam Winning Eleven PS1.

Menghadapi Prancis pada laga pertama, Brasil mendapatkan tendangan bebas setelah Patrick Vieira melanggar Ronaldo.

Jarak lokasi pelanggaran dengan gawang Prancis saat itu adalah 35 meter. Tentu sangat sulit untuk mencetak gol dari posisi sejauh itu.

Namun hal itu tidak ada dalam kamus seorang Roberto Carlos

Setelah menaruh bola di atas rumpur, ia langsung mengambil ancang-ancang yang sangat jauh. 

Setelah peluit dibunyikan, ia langsung mengeluarkan gaya lari khas dirinya sebelum menendang bola kencang-kencang ke gawang Barthez.

Boom…. Empat pemain Prancis yang menjadi pagar betis tidak berguna sama sekali. 

Barthez hanya bisa bengong ketika bola masuk dari posisi yang terbilang cukup jauh. Penonton yang menyaksikan laga tersebut melalui televisi semakin dibuat takjub ketika melihat tayangan lambat.

Bola yang ditendang Carlos ternyata melengkung dan lalu meluncur deras ke pojok gawang Barthez. 

Bola sempat menyentuh tiang sebagai sinyal betapa akuratnya sepakan Carlos pada saat itu. Seketika itu, Carlos langsung disambut oleh rekan setimnya yang juga tidak percaya karena melihat gol indah tersebut.

“Terkadang, mereka bertanya kepada saya tentang gol ini. Bola saat itu tidak terlalu berat, pemain lain mencoba membantu saya, dan saya tinggal menendangnya ke gawang,” kata Carlos yang dikutip dari AS.

“Saya selalu mencoba untuk mengambil titik tengah bola saat mengambil tendangan bebas karena bagian itu adalah bagian terkeras dari bola dan Anda akan memperoleh tenaga besar dari sana,” ujar Carlos.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved