Kuliner Jambi, Rahasia Hasan Basri Jual Seporsi Ayam Geprek Rp 8.000, Kualitas Tetap terjaga
Berita Jambi-Kuliner dengan harga yang murah sudah cukup banyak di Kota Jambi, namun kuliner enak dengan harga relatif murah..
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Kuliner dengan harga yang murah sudah cukup banyak di Kota Jambi, namun kuliner enak dengan harga relatif murah plus banyak itu menjadi nilai tambah bagi konsumen.
Di daerah Sungai Kambang Telanaipura Jambi ada outlet ayam geprek dengan harga satu porsinya hanya Rp 8.000. Namun rasanya tidak biasa dipandang sebelah mata.
Yang bikin istimewa harga segitu sudah termasuk nasi dan lalapan sepuasnya.
Nasi yang disuguhkan dalam bentuk bakulan dan bisa untuk empat orang. Wow luar biasa banyak bukan?
Lalapannya sendiri disajikan dalam nampan yang terdiri dari selada, kol, terong, timun dan masih banyak lagi, dan semua ini sudah include dengan harga Rp 8.000 per porsi.
Tidak hanya sampai di situ, outlet ayam geprek dengan nama HBA ini juga menyediakan berbagai menu tambahan untuk menemani satu porsi ayam geprek yang dihidangkan. Namun, tentunya dengan biaya tambahan.
Menu tambahan sendiri ada sayur asem satu porsi besar, tempe dan tahu hingga jamur krispi.
Namun apa yang membuat outlet ayam geprek ini bisa menjual dengan harga yang relatif murah tersebut.
Sedangkan kalau melihat dari sayuran dan ayamnya yang masih segar, rasanya tidak mungkin.
Hasan Basri pemilik Ayam Geprek HBA mengatakan dia punya trik khusus agar bisa menjual dengan harga cukup murah.
“Kalau mengandalkan harga di pasar agak sulit juga menjual dengan harga segitu,” ujarnya Rabu ( 24/11/2021).
Untuk mendapatkan harga yang relatif murah Hasan bekerjasama dengan petani yang ada di daerah Batanghari.
Pria asal Batanghari ini memang memiliki banyak keluarga yang berprofesi sebagai petani di sana.
Untuk memenuhi berbagai bahan dasar di bisnis kulinernya Hasan bekerjasama dengan petani di sana sebagai investor.
Hasan menceritakan dia menyediakan berbagai bibit pertanian yang dibeli di Kota Jambi untuk dibudidayakan di sana.