Kisah Sang Playmaker Sejati Ricardo Kaka, Golnya Membuatnya Disamakan Dengan Legenda Maradona
Sebagai Fans AC Milan dan Brasil, tentu tidak asing dengan pemain satu ini, Ricardo Kaka.
Penulis: Zulkipli | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Bagi para pencinta sepak bola terutama Fans AC Milan dan Brasil, tentu tidak asing dengan pemain satu ini, Ricardo Kaka.
Pemain yang bernama lengkap Ricardo Izecson dos Santos Leite itu dianggap sebagai playmaker sejati.
Kaká digambarkan mempunyai skill seimbang, pemain tim yang sangat cepat terampil dan kreatif, dengan kontrol bola yang sangat baik.
Dia memiliki tembakan keras dari jarak manapun, visi yang luar biasa dan kemapuan fantastis passing dan dribbling.
Sebagai gelandang serang playmaker, ia dikenal karena mampu mencetak gol, menciptakan dan memberi assist.
Dilansir dari Wikipedia pemain berkebangsaan Brasil iti lahir 22 April 1982.
Kaká memulai karier sepak bolanya pada usia delapan, ketika ia mulai bermain untuk sebuah klub lokal di Brasil.
Pada saat itu, ia juga bermain tenis, dan itu tidak sampai ia pindah ke São Paulo FC dan menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan klub pada usia 15 ia memilih untuk fokus pada sepak bola.
Pada tahun 2003 ia bergabung dengan Milan dengan biaya sebesar € 8,5 juta.
Di Milan, karir sepak bola Kaka mencapai puncaknya.
Kaká memenangkan Ballon d'Or dan FIFA World Player of the Year penghargaan pada tahun 2007 Dan Yang Terakhir Sebelum Era Ronaldo Dan Messi .
Setelah sukses dengan Milan, Kaká bergabung dengan Real Madrid dengan biaya transfer € 65.000.000, rekor kedua dari Zinedine Zidane, € 75 juta.
Kemudian ditransfer Real Madrid Cristiano Ronaldo dengan bayaran € 96.000.000, membuat rekor biaya transfer baru, membuat biaya Kaká tertinggi ketiga yang pernah direkrut.
Selain kontribusi di lapangan, Kaká dikenal untuk pekerjaan kemanusiaannya. Pada tahun 2004, pada saat pengangkatannya, ia menjadi duta besar termuda dari Program Pangan Dunia PBB.
Kaká adalah atlet pertama yang mengumpulkan 10 juta pengikut di Twitter.
Kaká menikah dengan Caroline Celico pada 23 Desember 2005 di sebuah gereja di São Paulo, Brasil.
Bulan Oktober 2017, Kaka memutuskan gantung sepatu setelah pertandingan terakhirnya bersama Orlando City, yang ditutup dengan kekalahan atas Columbus Crew dengan skor 0-1.
Tanpil Luar Biasa Bersama AC Milan
Dia bergabung dengan AC Milan(Satu paket dengan adiknya,digao) dengan bayaran US $8.5 m, jumlah yang dianggap sedikit oleh pemilik klub Silvio Berlusconi.
Dalam sebulan, ia telah masuk ke dalam tim utama dan sejak saat itu pula ia menjadi starter.
Debutnya di Serie A adalah ketika Milan bertandang melawan A.C. Ancona, menang 2-0. Dia menghasilkan 10 gol dalam 30 pertandingan pada musim itu, memenangkan Serie A dan Piala Super Italia.
Kaká adalah bagian inti dari lima orang pemain tengah pada musim 2004-2005, biasa bermain dalam posisi penyerang bayangan di belakang penyerang Andriy Shevchenko.
Dia mengoleksi 7 gol dalam 36 pertandingan liga dan juga memenangkan Piala Super Italia bersama dengan klubnya.
Milan meraih posisi kedua setelah Juventus di Serie A dan dalam partai final dengan Liverpool pada adu penalti di Piala/Liga Champions.
Salah satu gol Kaká yang sangat menakjubkan adalah ketika melawan Fenerbahçe SK di pertandingan pertama AC Milan dalam Piala/Liga Champions 2005-06, Rossoneri menang 3-1.
Gol itu membuatnya disamakan dengan Diego Maradona, karena Kaká memulai larinya dari tengah lapangan dan melewati tiga ganjalan sebelum memasuki daerah penalti dan menyelesaikannya dengan shot rendah di bawah penjaga gawang Fenerbahçe, Volkan Demirel.