Pemilihan Presiden 2024
Sinyal Kuat Gerindra dan PDI-P Koalisi di Pilpres 2024, Usai Pertemuan Ketum di Istana
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati dan Puan Maharani di Istana Negara menunjukan sinyal kuat Partai Gerindra dan PDI-P berkoalisi
TRIBUNJAMBI.COM - Partai Gerindra dan PDI-P dikabarkan akan berkoalisi untuk Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Hal ini ditandai dengan Pertemuan antara Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, dan Prabowo Subianto di Istana Negara pada Rabu (17/11/2021).
Pertemuan ketua umum PDI-P dan Partai Gerindra ini hingga kini masih diperbincangkan.
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis menjelaskan, pertemuan itu saat pelantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Dijelaskan Hasto Kristiyanto, pertemuan antara ketiga tokoh partai politik itu berlangsung dengan hangat.
Hasto Kristiyanto tidak menjelaskan secara detail dalam kapasitas apa mereka bertemu, sebagai pejabat negara atau petinggi partai politik.
Menurut Hasto Kristiyanto banyak hal yang didiskusikan ketiganya. Hasto mengatakan bahwa pertemuan itu membahas seputar politik kebangsaan dan berbagai dinamika politik nasional.
Namun, banyak pihak mencoba menafsirkan makna dari pertemuan antara Megawati, Puan dan Prabowo tersebut dikaitkan dengan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Petinggi Partai Gerindra menganggap pertemuan itu sebagai sinyal semakin terbukanya koalisi dengan PDI-P untuk 2024.
"Soal kemungkinan koalisi di 2024 sangat terbuka sekali, PDI-P dan Gerindra punya sejarah pertemanan yang panjang," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, Minggu (21/11/2021).
Habiburokhman mengatakan, Prabowo Subianto sudah akrab dengan Megawati maupun Puan Maharani sejak lama.
Habiburokhman mencontohkan bagaimana Gerindra dan PDI-P sempat bekerja sama dalam kontestasi Pemilu.
"Kami pernah kerja sama di (Pemilu) 2009 dan pernah berbeda pilihan di 2014 dan 2019, tetapi kami tidak pernah bermusuhan secara ideologi dengan mereka," ujarnya.
Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak enggan menyebut pertemuan ketiga tokoh itu sebagai pembuka sinyal koalisi untuk 2024.
Ia menilai, pertemuan itu harus dimaknai sebagai ajang silaturahmi antar tokoh partai politik.
Menurut dia, pertemuan itu menandakan bahwa komunikasi antara PDI-P dan Gerindra tetap terjaga dengan baik.
"Politik kita terlalu banyak membaca memproduksi teks dari simbol-simbol, lalu jadi ramai. Sebenarnya ini hal yang biasa saja," kata Dahnil saat dihubungi Kompas.com, Minggu.
"Apalagi Bu Mega dan Mbak Puan, dengan Pak Prabowo komunikasinya selama ini sangat cair dan bahkan ketika berkontestasi silaturahminya tetap baik, dan itu tetap dijaga."
Dahnil berharap pertemuan itu dimaknai sebagai bahan pembelajaran positif kepada semua pihak soal dinamika politik, antara Megawati dan Prabowo yang sempat berbeda pandangan.
Usung Prabowo bersama PDI-P
Jauh sebelum pertemuan itu, suara-suara koalisi antara PDI-P dan Gerindra sudah mengemuka.
Pada 27 Mei 2021, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani membuka sinyal koalisi dengan narasi Prabowo akan diusung bersama dengan PDI-P.
"Hubungan kita yang baik dengan PDI-P, saudara-saudara semua tahu. Sejak beliau belum ditetapkan Menhan sampai sekarang, baik, tidak ada masalah," katanya.
"Jadi kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDI Perjuangan," sambungnya.
Hasto juga memberi lampu hijau atas kemungkinan koalisi PDI-P dan Gerindra.
"Kami membuka diri, pernyataan dari Mas Muzani mungkin karena melihat bagaimana kedekatan hubungan antara Pak Prabowo dengan Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hasto dalam sebuah diskusi yang digelar PARA Syndicate, sehari setelah pernyataan Muzani.
Juni 2021, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad juga menyebut pihaknya terbuka berkoalisi dengan PDI-P pada Pilpres 2024.
Namun, sejauh ini keputusan untuk membicarakan koalisi saat Pemilu belum dibahas internal partai.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Baca juga: 30 DPD Partai Gerindra Solid Dukung Prabowo Subianto Jadi Calon Presiden Lagi
Baca juga: Alasan Partai Gerindra Belum Putuskan Prabowo Jadi Capres di Pilpres 2024
Baca juga: Ganjar Pranowo Enggan Jawab Ajakan Partai Golkar Untuk Pilpres: Itu Urusan Bu Mega