Terduga Teroris Ditangkap
Bukan Ketemu Jokowi Saja, Terduga Teroris Sempat Bertemu Anies Sebelum Ditangkap
Terduga teroris Farid Okbah juga bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sebelum ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri
TRIBUNJAMBI.COM - Terduga teroris Farid Okbah sempat bertemu Presiden Joko Widodo pada Juni 2020 silam.
Selain bertemu Jokowi, Farid Okbah sempat bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
pertemuan itu terjadi tepat 3 hari sebelum Farid Okbah ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri.
Kuasa hukum Farid Okbah, Ismar Syafruddin mengakui kliennya sempat bertemu dengan Anies Baswedan sebelum ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Dikatakan Ismar, Farid dan Anies Baswedan bertemu di rumah Farid di Jatiasih, Bekasi, saat mertua Farid meninggal dunia.
"Ketika itu mertua Ustaz Farid meninggal dunia, ternyata Pak AB (Anies Baswedan) bersama ibunya juga hadir di tempat tersebut," kata Ismar Syafruddin, Sabtu (20/11/2021).
Mertua Farid Okbah meninggal dunia pada 13 November 2021.
Saat itu, Anies Baswedan berkunjung ke rumah duka yang dekat dengan Kantor Kecamatan Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat.
"Meninggalnya sekitar sepekan lalu sih, sekitar Sabtu kalau enggak salah. Terus Selasa beliau ditangkap," uar Ismar.
Ismar menegaskan Farid Okbah tak layak disebut sebagai teroris. Sebab, ia pernah bertemu dengan sejumlah pejabat negara seperti Presiden Joko Widodo.

"Pertemuan beliau dengan RK (Ridwan Kamil), Presiden Suharto, Hamzah Has Wapres-nya Bu Mega? Itu menandakan bahwa beliau sangat tidak layak dituduh teroris," ujarnya.
Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap Ahmad Farid Okbah, Zain An-Najah dan Anung Al-Hamad atas dugaan tindak pidana terorisme di daerah Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (16/11/2021) pagi.
Mereka ditangkap terpisah. Ahmad Zain An-Najah ditangkap di jalan Merbabu Raya, Pondok Melati, Kota Bekasi sekitar pukul 04.39 WIB pada Selasa (16/11/2021).
Farid Okbah ditangkap sekitar pukul 04.43 WIB di Jalan Yanatera, Jatimelati, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (16/11/2021).
Ustaz Anung Al-Hamat ditangkap di jalan Raya Legok Blok Masjid, Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi sekitar pukul 05.49 WIB pada Selasa (16/11/2021).
Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan ketiganya ditetapkan tersangka usai diduga terlibat kelompok teroris Jamaah Islamiah (JI).
"Sudah (ditetapkan tersangka)," katanya, Selasa (16/11/2021).
BIN Dituding Kecolongan
Sementara itu, Badan Intelijen Negara (BIN) dinilai kecolongan soal pertemuan tersangka kasus dugaan terorisme, Farid Okbah, dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta pada Juni 2020 silam.
Hal ini disampaikan kuasa hukum Farid Okbah, Ismar Syafruddin.
Sebeb, Farid Okbah yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) pernah berkunjung ke Istana Negara untuk bertemu Jokowi.
Momen pertemuan dengan Jokowi tersebut diunggah Farid di akun Instagram pribadinya, @faridokbah_official.
Kedatangan Farid Okbah bersama lima kader PDRI lainnya untuk meminta Jokowi agar mencabut RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) dan membangun pasar-pasar Syariah.
Farid Ikbah juga memberi nasihat pada Jokowi, yaitu tegakkan salat dan kebenaran, tegakkan keadilan, pilih orang yang tepat, basmi korupsi, serta pemerataan ekonomi agar tidak terjadi kesenjangan.
Nasihat Farid Okbah untuk Jokowi itu juga disinggung Ismar Syafruddin.
"Beliau diterima Presiden. Beliau memberikan masukan, nasihat yang luar biasa kepada Presiden."
"Ada lima hal disampaikan di sana (Istana Negara) dan saat itu (Presiden) sangat menghargai," kata Ismar di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/11/2021), dikutip dari Kompas.com.
Soal ini, Ismar menilai BIN telah kecolongan jika memang Farid Okbah terbukti seorang teroris.
Menurutnya, penangkapan terhadap Farid Okbah hal yang kontradiktif.
Apalagi, selain bertemu Jokowi, Farid Okbah pernah menjadi pembicara di Baintelkam Polri.
"Kalau hal ini beliau terbukti sebagai salah seorang pelaku teroris, coba di mana muka teman-teman BIN?"
"Berarti kecolongan membiarkan seorang teroris masuk Istana. Sangat berbahaya ini, sangat kontradiktif," ujarnya.
Ismar pun menyarankan seharusnya Farid dipanggil secara baik-baik ketimbang ditangkap.
Baca juga: Sosok Ahmad Zain An-Najah yang Ditangkap Densus 88, Lulusan Al Azhar, Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat
Baca juga: Tim Advokat Muslim Pastikan Berikan Pendampingan Hukum kepada Ahmad Zain An-Najah Dkk
"Seharusnya beliau dipanggil baik-baik dan ketika dia datang ke Presiden kan hadir datang ke Baintelkam Mabes Polri juga hadir sebagai pembicara," tandasnya.
Tak hanya Ismar, anggota Komisi I DPR Fraksi PPP, Syaifullah Tamliha, juga turut menyoroti pertemuan Farid dan Jokowi.
Menurutnya, selama ini tak ada teroris yang lolos masuk Istana Negara dan berhasil bertemu Presiden.
"Tidak pernah sepanjang sejarah dunia teroris lolos masuk Istana dan bertemu dengan Presiden!" kata Tamliha kepada wartawan, Sabtu (20/11/2021), dilansir Tribunnews.
Karena itu, Tamliha meminta agar penanganan kasus Farid Okbah ini dilakukan secara transparan.
"Sehingga, kita berharap penanganan kasus hukum terhadap Farid Okbah dilakukan secara transparan dan kaidah penegakan hak asasi manusia, agar publik tidak saling curiga dan membingungkan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Farid Okbah Bertemu Anies Baswedan 3 Hari Sebelum Ditangkap Densus, Berikut Penjelasan Kuasa Hukum
Baca juga: BIN Kecolongan Terduga Teroris Pernah Ketemu Jokowi di Istana, Presiden Sempat Dinasehat
Baca juga: Densus 88 Sudah Lama Buntuti Farid Okbah Cs, Mahfud MD: Tidak Asal Tangkap
Baca juga: Ternyata Ini Peran Ustaz Zain An Najah, Farid Okbah dan Anung di Kelompok Teroris Jemaah Islamiyah