Berita Merangin

Wawancara Eksklusif Bupati Mashuri Ungkap Rencana ke Depan Untuk Geopark Merangin

Berita Merangin-Kabupaten Merangin memiliki taman bumi berapa Geopark yang merupakan warisan dunia yang sedang dikembangkan.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Nani Rachmaini
DARWIN SIJABAT/TRIBUNJAMBI
Bupati Mashuri 

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Kabupaten Merangin memiliki taman bumi berapa Geopark yang merupakan warisan dunia yang sedang dikembangkan.

Pemerintah Kabupaten Merangin saat ini tengah mendaftarkan Geopark Merangin agar terdaftar di Unesco.

Seperti apa rencana Pemerintah Kabupaten Merangin kedepannya, berikut bincang eksklusif tribun Jambi bersama Bupati Merangin, Mashuri.

Tribun : Boleh bercerita tentang kondisi Geopark Merangin saat ini karena ini merupakan salah satu warisan dunia?
Mashuri : Kita memiliki taman bumi yang awalnya kita mengajukan menjadi taman bumi nasional. Alhamdulillah tahun tahun 2011 Geopark Merangin telah menjadi Geopark Nasional. Tahun 2014 kita usulkan menjadi Geopark Internasional melalui Unesco Global Geopark. Hasil penilaian ketika itu Geosite nya terlalu kecil dan cakupan wilayah terlalu luas, masuk Kabupaten Kerinci dan Sarolangun sebagian. Sehingga usulan kita ditolak. Maka dengan pembenahan dan perbaikan baik secara administrasi dan maupun lokasi, mempersempit wilayah dan memperbanyak Geosite. Pada tahun 2018 kita mengajukan kembali untuk dinilai Unesco dan sudah diterima. Tahun 2019 yang seharusnya tahap penilaian tertunda karena pandemi Covid-19 hingga sekarang. Sekarang sudah dinilai oleh para ahli Geopark Nasional dan menyusun Geosite. Baru beberapa hari yang lalu di Bandung, bersama Gubernur Jambi, Kepala Bappeda dan Ahli Gelogi dari Malaysia sudah selesai penyusunan Geosite dan sudah dikirim ke Unesco untuk dinilai. Kita tinggal menunggu penilaian.

Tribun : Apa yang menjadi kenaikan Geopark Merangin,?
Mashuri : Geopark Merangin memiliki keunikan dan yang menjadi ciri khasnya terfokus pada fosil flora dan fauna. Ada fosil kerang, fosil tumbuhan yang sudah menjadi batu kristal. Batu kristal itu sudah berusia lebih dari 350 juta tahun. Artinya Merangin ini sudah berumur tua yang ditandai dengan fosil tersebut.

Tribun : Dari pandangan bapak, apa yang menjadi Potensi Geopark Merangin?
Mashuri : Tentu banyak. Jika ini (Geopark) sudah menjadi Geopark Internasional kita akan jadikan pusat pendidikan geologi. Potensi yakni nanti akan menjadi pusat pendidikan geologi. Tentu kita menyambut ini dengan persiapan. Kita bakalan kedatangan tamu para ahli di bidang geologi yang telah kerjasama sejak 2014. Beliau ada di Merangin dan melakukan penelitian selama empat setengah tahun dengan hasil yang luar biasa. Bahwa keanekaragaman bebatuan di Kabupaten Merangin paling lokal, sekaligus ditemukanlah kaldera Masurai. Menurut Ahli geologi, baru ditemukan rentetan Kaldera di Indonesia. Mulai dari Danau Toba terputus dan ditemukan di Kabupaten Merangin. Kemudian ada ditemukan deretan bebatuan di Rantau Keloyang, yang sekarang diekplorasi batuan nya.

Tribun : Sebenarnya banding seperti apa yang diberikan dengan adanya Geopark Merangin?
Mashuri : Ini kan dampaknya terhadap wisata dan seluruh masyarakat Merangin khususnya yang ada dikawasan Geopark. Kendala kita itu terkait infrastruktur. Dengan kemampuan anggaran yang kita miliki, ini yang menjadi kendala untuk meningkatkan akses menuju kesana. Selain itu juga kemampuan dan pemahaman sumber daya yang berada dikawasan masih rendah. Seharusnya masyarakat disekitar dapat mengembangkan kuliner dan cendera mata. Karena saat ini masih murni mengandalkan hasil bumi, seperti kopi dan sayuran.

Tribun : PR ini bukan hanya PR Pemkab Merangin saja ?
Mashuri : Bukan, ini menjadi tanggungjawab kita bersama. Mulai dari masyarakat sekitar, desa, kabupaten, Provinsi, nasional hingga internasional.

Tribun : Perhatian pemerintah pusat seperti apa ?
Mashuri : Pusat sudah mulai memberikan bantuan untuk perbaikan jalan nasional di Kabupaten Merangin sebesar Rp 6 triliun menuju pusat Geopark. Kemudian untuk taman kita dibantu sekitar Rp 12 miliar. Disamping itu juga kita masih membutuhkan bantuan, karena kita masih banyak destinasi wisata yang merupakan rentetan Geosite daripada Geopark. Seperti Danau Pauh, Depati IV, Hutan Asuh, Telaga Biru, air terjun dan lainnya.

Tribun : Artinya banyak potensi alam yang dapat dimanfaatkan. Selain infrastrukturnya, ada kendala lain dan membuat Geopark belum terlalu dikenal banyak orang ?
Mashuri : Yang pertama mungkin terkait akses menuju Geopark, lagi lagi infrastruktur. Kalau dari luar daerah, mungkin sarana transportasi seperti seperti bandara, angkutan kota dan akomodasi. Kita belum memiliki sarana hotel yang memadai dalam mengakomodasi turis seperti yang dikenal selama ini. Para penikmat alam itu berpikir kalau belum adanya akomodasi seperti yang dikenal selama ini akan memiliki kesulitan. Ini juga yang tidak kalah pentingnya soal SDM. Soal kuliner, kita sebenarnya memiliki daya tarik seperti tempoyak, buah durian, duku dan manggis.

Tribun : Langkah yang akan dilakukan dalam waktu satu hingga dua tahun kedepan seperti apa ?
Mashuri : Langkah pertama kita akan memperbaiki infrastruktur, dan akan menembus akses akses tertentu. Langkah kedua tentu kita akan menggencarkan promosi. Tidak hanya kekayaan alam saja, juga budaya, kuliner. Salah satu kuliner yang tidak ada di daerah lain seperti minyak Kepayang. Minyak yang digunakan untuk memasak seperti biasa. Ini potensinya luar biasa, yang akan dicari orang orang kota. Kita akan kembangkan peninggalan nenek moyang kita dahulu. Adanya minyak kao, yang dipakai untuk memasak rawon. Inilah yang akan kita hidupkan kembali.

Tribun : Satu kalimat sederhana yang mewakili Geopark Merangin?
Mashuri : Mari berkunjung ke Merangin melihat potensi Geopark Merangin, kita bersama sama refting disepanjang aliran Sungai Batang Merangin. Disana kita melihat bebatuan yang dari tumbuhan dan kerang yang sudah mengkristal. (Tribunjambi.com/ Darwin Sijabat)

Baca juga: Geopark Merangin Didaftarkan ke UNESCO, Tim Lengkapi Berkas

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved