UMKM Jambi, Ketika Daun Sirih Diubah Jadi Cemilan Kekinian
Berita Jambi-Daun Sirih banyak di Kota Jambi, bahkan tidak sedikit warga yang menanamnya di pekarangan rumah.
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Daun Sirih banyak di Kota Jambi, bahkan tidak sedikit warga yang menanamnya di pekarangan rumah.
Tanaman yang tumbuh merambat ini dianggap memiliki banyak manfaat khususnya untuk kesehatan.
Jaman dahulu daun sirih dijadikan obat kembung untuk anak-anak cara pakainya pun sederhana cukup ditempelkan di perut setelah diberikan beberapa minyak khusus.
Tidak hanya itu daun ini juga dijadikan penenun panas dengan acara ditempelkan di dahi, Lalu sebagai ada juga yang menjadikannya obat mata.
Disadur dari kompas.com daun satu ini memiliki 10 manfaat untuk kesehatan.
Mulai dari mencegah diabetes, menurunkan kolesterol, mempercepat penyembuhan luka, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut, alternatif hand sanitizer, pereda batuk, mengatasi keputihan, membantu mengatasi infeksi pencernaan, mengatasi mimisan, dan menghilangkan alergi, dan biduran.
Selain memiliki banyak manfaat tumbuhan ini juga memiliki kedekatan dengan budaya Melayu.
Taman satu ini sering dijadikan simbol untuk menghormati tamu.
Di Kota Jambi tarian si kapur sirih dijadikan tarian untuk menyambut tamu kehormatan, lengkap dengan kotak sirihnya.
Masyarakat Melayu sering mengkonsumsi tumbuhan ini sehari-hari, baik kalangan masyarakat biasa sampai kalangan pembesar.
Bahkan di awal tahun 2000an di Kota Jambi masih ditemui orangtua yang mengkonsumsi sirih setiap harinya.
Di tahun ini, masyarakat yang mengkonsumsi sirih hampir sudah tidak ada lagi, namun tumbuhan ini masih banyak ditanam masyarakat.
Melihat banyaknya bahan baku sirih di Jambi, menggelitik tangan terampil Sinta untuk menjadikanya kudapan kekinian.
Di tangan Sinta sirih disulapnya menjadi makanan ringan yang crunchy abis dengan kemasan kekinian yang keren.
Penjualannya juga sudah merambah pasar ritel 212 mart, dan penjualan online dengan memanfaatkan media sosial.
Selain itu produk dengan brand SirihKress ini juga bisa didapatkan Tokopedia.
Harganya juga cukup bersahabat hanya Rp 17 ribu per pax.
Sinta sendiri memproduksi kudapan ini di sela-selah kesibukan dia sebagai tenaga sukarelawan di komunitas SEAD.
Komunitas ini fokus dalam pendidikan suku anak dalam yang ada di Jambi den sekitarnya
Sinta mengatakan hadirnya produk ini tidak serta merta untuk tujuan komersil. Tetapi sebagai edukasi bagi anak-anak dari suku anak dalam yang sedang menuntut ilmu di Kota Jambi.
"Saat ini ada beberapa anak-anak dari suku anak dalam yang menuntut ilmu di Kota Jambi, nah UMKM ini juga sebagai sarana mereka untuk belajar berwiraswasta sehingga mereka bisa lebih membaur lagi dengan masyarakat," ujarnya beberapa waktu yang lalu.
Selai sirih Sinta Juga menjual madu hutan asli yang diambil dari suka anak dalam yang dia bina dengan brand honey Kasturi.
Sebagian dari keuntungan dari penjualan madu ini dikembalikan untuk anak-anak suku anak dalam yang sedang menuntut ilmu di Kota Jambi.( Tribun Jambi com / M Yon Rinaldi )
Baca juga: Merawat Sirih Gading yang Tidak Membutuhkan Sinar Matahari