Militer Indonesia

Kisah Pemberontak PRRI Kocar Kacir Diserbu Kopassus, 1 Peti Uang Ditinggalkan

Berikut aksi serangan kilat Kopassus atau RPKAD kejar PRRI di bandara Pekanbaru

Editor: Heri Prihartono
Moh Habib Asyihad
Pemberontak PRRI 

TRIBUNJAMBI.COM - Kopassus  pernah menumpas gerakan bernama PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia). 

Dulu Kopassus masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).

Saat itu RPKAD digawangi Letnan Satu Leornadus Benny Moerdani berhasil membuat kocar-kacir pemberontak  di sekitar Lapangan Udara Simpang Tiga, Pekanbaru.

Kisah RPKAD Ini  ditulis Julius Pour dalam buku Benny Tragedi Seorang Loyalis.

Benny dan pasukan RPKAD  diterjunkan dari pesawat untuk bisa ke sasaran.

Meski belum pernah ikut latihan terjun payung, Benny Moerdani  mampu memimpin pasukannya merebut bandar udara Pekanbaru.

Pertempuran RPKAD didahului dengan serangan udara ke daerah lawan.

Di atas udara Lapangan Udara Simpang Tiga yang dikuasai Pasukan PRRI, satu persatu pesawat pemburu P-51 Mustang dan Bomber B-25 Mitchell menukik berurutan menghamburkan rentetan 12.7mm.

Aksi gabungan fighter dan bomber ini  untuk mengamankan Lapangan Udara Simpang Tiga sebelum pasukan Lintas Udara diterjunkan.

Pasukan PRRI yang  awalnya mengawasi senjata Arhanud di landasan hanya sempat memberikan perlawanan sebentar sebelum berhamburan melarikan diri.

Pasukan penyerbu dipimpin Letnan Satu Leornadus Benny Moerdani, Komandan Komp A RPKAD.

Sebagai Danki, Benny awalnya resah karena meski memiliki kualifikasi Komando, ia sama sekali belum pernah mengikuti latihan terjun.

Mendekati Simpang Tiga, jump master memberi isyarat bersiap, begitu lampu merah menyala pintu Dakota  terbuka.

Tiga Kompi pasukan Lintas Udara mendarat dengan selamat tanpa kerugian apapun.

Para pemberontak tak mengira bahwa pasukan TNI mendarat.

Melihat pasukan Komando bergerak cepat sembari mengumbar tembakan, pasukan PRRI itu tampak  lari kocar kacir masuk ke dalam hutan

PRRI meninggalkan peralatan perang dan bantuan dari Amerika Serikat yang baru dikumpulkan di landasan.

Di landasan Letnan II Dading Kalbuadi, rekan Benny, menendang sebuah peti kayu.

Para prajurit itu terkejut melihat isi di dalam peti tersebut.

Di dalam peti berisi uang dalam jumlah banyak.

Dading sempat bertanya kepada Benny yang kemudian dijawab agar  ditinggalkan saja.

"Sudahlah jangan kau hiraukan. Tinggalkan saja, nanti kamu mati," kata Benny.

Tak hanya soal uang, pasukan baret merah itu dikejutkan dengan persenjataan para pemberontak. Semuanya senjata modern.

Meski didukung  bantuan senjata dari asing, rupanya PRRI tak punya semangat juang yang tinggi.

Dalam hitungan menit, Lapangan Udara Simpang Tiga jatuh ke tangan RPKAD.

Benny menyuruh seorang anggota PRRI yang menyerah untuk menyetir sebuah truk berkeliling beberapa kali di landasan.

Tujuannya memastikan tidak ada ranjau atau bobby trap yang dipasang PRRI disekitar landasan.

Berita lainnya seputar Kopassus

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved